Klikwarta.com, Tulungagung - One Pesantren One Product (OPOP) tak henti – hentinya memberi edukasi kepada pesantren di Jatim, bagaimana cara meningkatkan pemasaran produk - produk unggulan dari pesantren.
OPOP bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung mengadakan Bimtek manajemen dan pemasaran usaha sektor rill koppontren yang diadakan di Liiur Cafe & Resto Tulungagung, Rabu (08/02/2023).
Dalam sambutannya, Mohammad Ghofirin selaku Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP Jatim mengatakan jika kegiatan Bimtek ini perlu diberikan kepada santri peserta OPOP Jatim, agar pelaku UMKM berbasis pesantren bisa mengikuti perkembangan trend pasar, utamanya pasar digital.
“Ini artinya, dengan kemampuan sumber daya para santi kami mendorong pengembangan ekonomi melalui OPOP. Kami ingin bagaimana para santri bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada,” ujarnya.
Tujuan utamanya adalah untuk mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Pesantren sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No, 62 Tahun 2020 Tentang One Pesantren One Product.
Selain itu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung dalam rangka pembinaan berupaya untuk menggerakkan produktifitas usaha bagi para pelaku usaha di lingkungan Pondok Pesantren di Kabupaten Tulungagung dengan memberikan motivasi dan pendampingan agar kedepan lebih baik dalam melakukan pengelolaan/manajemen usahanya.
Membentuk sociopreneur dan santripreneur yang terampil berdayaguna mampu menguasai teknologi digital terutama digital marketing sehingga para pelaku usaha dilingkungan Pondok Pesantren tidak hanya memasarkan produk usahanya didalam Pondok Pesantren namun juga dapat memasarkan produk usahanya diluar Pondok Pesantren. Perluasan jaringan pemasaran Produk Usaha Pondok Pesantren dapat dilakukan melalui kolaburasi dengan OPOP Market yang merupakan sebuah Aplikasi Market Place dan menjadi Market Place nya Pondok Pesantren di Wilayah Jawa Timur.
Pada kegiatan Bimtek ini turut menghadirkan beberapa pakar dibidangnya dengan beberapa pelatihan, diantaranya Tim Grand Design Program OPOP Jatim H.M Alaikal Fajri, S.H.I.,M.M/Gus Alek, Dewan Pakar Foker Koppontren Jawa Timur Anang Zunaedi, Konsultan Koperasi & UKM Armi Dwi Rahayu, SE, Dosen MAnajemen Bisnis Syari’ah Dr. Deny Yudiantoro, SAP.,SPd.,MM, Konsultan Manajemen dan Bisnis Ahmad Fauzi, S.Pi.
Pondok Pesantren yang mengikuti Bimtek Manajemen Usaha dan Pemasaran Usaha Sektor Riil Koppontren melalui OPOP Jatim antara lain yaitu Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sukowiyono, Mambaul Hikmah Al Mabruriyah Pakel, Sunan Ampel Picisan, Darul Hikmah Kedungwaru, Al Ghozali Karangrejo, Darul Akhwan Gondang, Fatahiyah Ngantru dan Hidayatul Mubtadin Ngunut.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung Dr. Slamet Sunarto, M.Si mengatakan pemerintah hadir untuk mendorong pelaku UMKM, termasuk di lingkungan pesantren agar berkembang, dimulai dari sisi pengadministrasian, pemasaran, kualitas produk, dan yang lainnya dan semuanya dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.
Menurutnya, lingkungan pesantren pun sangat potensial untuk dikembangkan dari sisi usahanya. Bahkan, bisa menjadi ikon dan diunggulkan sebagai penggerak perekonomian daerah.
Jumlah Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) yang aktif di Kabupaten Tulungagung berjumlah 9 (sembilan), dan yang berpotensi untuk dikembangkan dan diberikan fasilitas Bimtek melalui OPOP Jatim ada 8 (delapan) Koppontren yang berada di lingkungan Pondok Pesantren.
Sedangkan peserta yang mengikuti Bimtek sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang dari unsur pengurus Koppontren, Santriwan/Santriwati, Alumni Pondok Pesantren dan pelaku usaha anggota Koppontren di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Semua ini dilakukan agar pesantren dan santri bisa mandiri secara ekonomi dan sosial, termasuk, memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, hingga pemasaran yang dilakukan melalui pendekatan inovatif dan strategis," pungkasnya.
(TOP)