Peringati HUT ke-76 Kopasgat, Kamuspusdirla Ungkap Cara Meneladani Perjuangan Pahlawan

Selasa, 17/10/2023 - 12:39
Kamuspusdirla Kolonel Sus Yuto Nugroho (seragam biru) bersama anggota Kopasgat yang berdinas di Muspusdirla Yogyakarta, Selasa (1710)
Kamuspusdirla Kolonel Sus Yuto Nugroho (seragam biru) bersama anggota Kopasgat yang berdinas di Muspusdirla Yogyakarta, Selasa (1710)

Klikwarta.com, Yogyakarta - Semangat para pendahulu TNI Angkatan Udara, khususnya semangat para pelaku penerjunan pada tanggal 17 Oktober 1947 harus diteladani dan jadikan bekal dalam bekerja di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Dan sudah semestinya sebagai generasi penerus wajib menghormati dan menghargai jasa-jasanya.

Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho menyampaikan hal tersebut dalam amanatnya pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) di Ruang Utama Muspusdirla, Selasa (17/10).

Ia menambahkan peristiwa penerjunan tanggal 17 Oktober 1947 yang menjadi tonggak sejarah berdirinya Komando Pasukan Gerak Cepat itu merupakan bukti cinta generasi muda kepada bangsa dan negara di jamannya. 

.

Kolonel Yuto mengingatkan anggota Muspusdirla wajib tahu sejarah TNI Angkatan Udara. Namun itu bukan menjadi tujuan, menurutnya yang penting adalah terjadinya transfer semangat dan cinta tanah air dari para pendahulu ke generasi sekarang, yang bisa diwujudkan dalam kontribusi positif di kedinasan.

"Kalau tidak bisa berprestasi besar, wujudkan dengan kesungguhan bekerja, disiplin waktu dan menjaga kebersamaan. Karena hal itu selain menjadi bukti terjadinya transfer semangat, juga merupakan cara menghargai jasa pahlawan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Saya kira, itu bisa dilakuan semua anggota Muspusdirla," ujar Kolonel Yuto.

Khusus kepada 8 anggota Kopasgat yang berdinas di Muspusdirla, Kolonel Yuto meminta agar dapat menjadi contoh dan moto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana benar-benar diwujudkan. Moto yang berarti bekerja tanpa menghitung untung dan rugi itu harus menjadi nafas dalam pengabdian.

Usai upacara peringatan, acara dilanjutkan dengan syukuran di Ruang Mini Teater Muspusdirla. Acara dihadiri seluruh anggota Muspusdirla, Ibu-ibu Pengurus PIA Ardhya Garini Muspusdirla, Pegawai  Honorer Lepas dan para siswa Praktek Kerja Lapangan.

(Kontributor : Arif)

Related News