Klikwarta.com, Gunung Kidul - Goa yang berada dipinggir hutan, ternyata menyimpan jejak manusia purba ribuan tahun, bahkan puluhan ribu tahun lalu. Goa tersebut terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul.
Suwondo, pecinta budaya asal Ngantang bersama Tumiyo, purnawirawan TNI, sekaligus warga setempat, menelusuri jejak manusia purba di gua itu, konon gua ini juga multifungsi (selain wisata juga digunakan aktifitas ritual), Sabtu (27/05/2023).
Kedalaman gua berbeda-beda akibat proses ekskavasi yang dilakukan oleh para peneliti. Dari informasi yang tertera di depan mulut gua, proses ekskavasi tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta.
Sebelum menginjak didepan mulut gua, pengunjung harus berjalan menaiki puluhan anak tangga, karena lokasinya yang berada di lereng bukit dengan ketinggian 357 mdpl. Sesampainya di mulut gua, pengunjung disambut suara kelelawar yang beterbangan disekitarnya.
Lantai gua sebagian besar tanah dengan lebar ruangan kurang lebih 39 meter dengan panjang 30 meter. Luas keseluruhan gua sekitar 1.172 meter persegi (berdasarkan tulisan yang terpampang didepan gua).
Karakteristik Gua Braholo sendiri memiliki 3 pitch, masing-masing memiliki kedalaman sekitar 35 meter, 6 meter, serta yang terakhir sekitar 2 meter dengan kemiringan 25 derajat.
Dalam proses ekskavasi ini ditemukan beberapa tembikar, sisa biji-bijian hingga sisa-sisa fauna, bahkan kulit kerang. Ditemukan juga peralatan dari batu yang berasal dari 6-12 ribu tahun yang lalu.
Selain ditemukan sisa fauna, alat-alat batu, dan cangkang moluska, ditemukan juga kerangka manusia purba dengan ras Australomesoid.
Kondisi gua cukup luas dengan batuan stalaktit di langit-langit dan stalagmit di bagian bawah. Tinggi langit-langit gua lebih dari 15 meter, sehingga tampak terang bila sinar matahari masuk.
Selain keindahan gua yang menarik perhatian publik, konon di hari-hari tertentu, beberapa orang melakukan aktifitas ritual ditempat ini. Gua ini masih dalam penelitian lanjutan, lantaran diduga ada kemungkinan benda-benda lain disekitarnya. (dodik)