Klikwarta.com, Jatim - Pemprov Jawa Timur dinilai kurang serius melahirkan calon tenaga kerja yang berkompeten. Mengingat kondisi Balai Latihan Kerja (BLK) telah usang sehingga kurang layak digunakan. Hal itu terlihat di BLK di Jember.
Wakil ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono mengatakan, hingga saat ini kondisi BLK di Jember sudah tidak layak lagi digunakan.
"Di BLK Jember saya lihat kondisinya memprihatinkan," ujar politisi PKS ini, Jumat (25/11/2022).
Artono menilai sudah saatnya sekarang ini dilakukan revitalisasi seluruh peralatan BLK. Mengingat saat ini industri sudah maju teknologinya, sehingga perlu peralatan baru di BLK yang baru.
"Kalau yang ada sekarang sudah ketinggalan jaman. Terutamanya di Jember perlu perhatian penuh," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, sambung Artono, bagaimana bisa bersaing dengan industri asing yang sudah modern peralatannya dalam menjalankan roda industri.
"Inilah yang harus dilakukan oleh Pemprov jika ingin masyarakatnya memiliki keahlian lebih dan berkompetisi di perusahaan-perusahaan asing,"paparnya.
Untuk diketahui, kondisi BLK yang peralatannya terbelakang tersebut, ternyata bisa dikata tidak sesuai dengan cita-cita Gubernur Khofifah dalam peningkatan skill tenaga yang ada di Jawa Timur.
Dalam beberapa kesempatan, mantan mensos tersebut mengatakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk membangun tenaga kerja terdidik atau skilled labour di Jatim. Mengingat masih banyak pekerja di Jatim tergolong unskilled labour alias berketrampilan rendah. Dimana sebanyak 49% tingkat pendidikannya masih Sekolah Dasar (SD) ke bawah, dan hanya 18% berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Guna meningkatkan skilled labour, lanjut Gubernur Khofifah, maka Pemprov Jatim akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan vokasi.
Salah satunya, dengan menyiapkan SMK Pengampu di 149 SMK dan pemerintah pusat sedang membangun seratus Balai Latihan Kerja (BLK) yang berbasis Pesantren diseluruh Jatim.
Hadirnya BLK juga diharapkan akan menghasilkan SDM yang memiliki skill, sehingga siap bersaing lebih profesional dan lebih produktif di dunia kerja.
(Pewarta: Supra)