Fakultas Kedokteran UKSW Jalani Asesmen LAM-PTKes, Meneguhkan Mutu Pendidikan Menuju Standar Global

Selasa, 30/09/2025 - 19:22
Pelaksanaan asesmen lapangan akreditasi Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran UKSW oleh LAM-PTKes mulai Senin (29-09-2025)..

Pelaksanaan asesmen lapangan akreditasi Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran UKSW oleh LAM-PTKes mulai Senin (29-09-2025)..

Klikwarta.com, Salatiga - Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) tengah menapaki fase penting dalam perjalanan akademiknya melalui pelaksanaan asesmen lapangan akreditasi Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Pendidikan Profesi Dokter. Proses penjaminan mutu eksternal ini dilaksanakan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) mulai Senin (29/09/2025) hingga Kamis (02/10/2025), dengan tujuan memastikan keberlangsungan pendidikan kedokteran yang berkualitas, relevan, serta berdaya saing global.

Hadir sebagai tim asesor adalah para akademisi dan praktisi kesehatan dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Mereka terdiri atas dr. Eko Arisetijono, Sp.S (K) dari Universitas Brawijaya Malang, Profesor Dr. Dewi Marhaeni Diah Herawati, drg., M.Si dari Universitas Padjadjaran Bandung, Profesor Dr. dr. Ahmad Yudianto, Sp.F.M.Subsp.SBM(K), SH., M.Kes., dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Dra. Ria Kodariah, M.S., dari Universitas Indonesia Jakarta, serta dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D., Sp.KKLP dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 

Dalam sambutannya, Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami, menegaskan bahwa asesmen lapangan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmen universitas untuk terus mengupayakan keunggulan akademik. Ia mengingatkan kembali sejarah panjang UKSW yang bermula dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI) hingga kini menjadi universitas yang diakui secara nasional maupun internasional. 

“UKSW saat ini menempati peringkat 800–1000 dunia, meraih QS Star Rating tiga bintang, serta menduduki peringkat kesembilan perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia versi Webometrics. Pencapaian ini harus menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh, termasuk memperkuat Fakultas Kedokteran sebagai salah satu pilar akademik strategis universitas,” tuturnya.

Memerdekakan dan Memberdayakan

Lebih lanjut, Rektor Intiyas menegaskan dukungan penuh yayasan dan universitas terhadap pengembangan Fakultas Kedokteran, yang diwujudkan dalam rencana pembangunan gedung fakultas senilai lebih dari 50 miliar rupiah. 

“Gedung ini bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan simbol komitmen kami dalam menyiapkan ruang akademik yang kondusif bagi lahirnya dokter-dokter berintegritas. Di tengah keberagaman mahasiswa yang berasal dari 23 etnis, UKSW terus berupaya menghidupi semangat inklusif sekaligus menjalankan misi pendidikan yang memerdekakan dan memberdayakan,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) yang telah mendampingi proses pengembangan Fakultas Kedokteran UKSW sejak tahap awal. Pendampingan dari FK UNSRAT tidak hanya sebatas proses pendirian, tetapi juga mencakup berbagai aspek manajerial dan administrasi pasca pendirian, seperti penyusunan kurikulum, pengembangan modul pembelajaran, pertimbangan sarana-prasarana dan fasilitas, keterlibatan dosen dalam kegiatan pembelajaran, hingga pendampingan intensif dalam persiapan dan pelaksanaan akreditasi yang tengah berlangsung saat ini.

Sejalan dengan dukungan universitas yang disampaikan Rektor Intiyas, Dekan Fakultas Kedokteran UKSW dr. Leonardo Trisnarizki, Sp.DV., mengungkapkan menyambut baik asesmen lapangan akreditasi ini.

“Kami berharap para asesor dapat memberikan masukan dan pembelajaran yang memperkuat peningkatan kualitas pendidikan Program Studi Kedokteran, sehingga mampu melahirkan lulusan dokter unggul dalam kedokteran komunitas dengan fokus pada promotif dan preventif penyakit degeneratif, ungkapnya.

Tenaga Medis Unggul

Sementara itu, Bendahara Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana, Rina R. Rahmawati, S.E., Akt., menegaskan pentingnya akreditasi ini sebagai instrumen strategis untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan kedokteran. Ia menyampaikan harapan agar proses asesmen tidak hanya memperkuat tata kelola akademik, tetapi juga meneguhkan komitmen UKSW dalam melahirkan tenaga medis unggul yang siap mengabdi kepada masyarakat dengan kompetensi dan integritas tinggi.

Senada dengan itu, dr. Eko Arisetijono, Sp.S (K), selaku perwakilan asesor, menjelaskan bahwa kehadiran LAM-PTKes hendaknya dipahami bukan semata-mata sebagai mekanisme penilaian, melainkan sebagai bentuk kemitraan dalam menumbuhkan budaya mutu. Menurutnya, akreditasi adalah ruang kolaborasi untuk memastikan bahwa lulusan kedokteran memiliki kualitas yang berorientasi pada keselamatan pasien. 

“Prinsip yang kami junjung adalah continuous improvement, sebuah proses perbaikan berkelanjutan dalam sistem penjaminan mutu. Yang terpenting bukan sekadar penilaian baik atau tidak, melainkan bagaimana institusi mampu menegakkan prinsip tata kelola akademik yang berkesinambungan sesuai standar internasional,” jelasnya.

Posisi LAM-PTKes yang telah memperoleh pengakuan internasional dari World Federation of Medical Education (WFME) semakin menguatkan legitimasi asesmen ini. Pengakuan tersebut menegaskan bahwa pendidikan kedokteran yang diakreditasi oleh LAM-PTKes memiliki kesetaraan standar dengan institusi kedokteran dunia, sehingga membuka ruang bagi lulusan kedokteran Indonesia, termasuk dari UKSW, untuk diakui pada level global.

Momentum Bersejarah 

Kegiatan asesmen turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, yakni Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Profesor Ferdy Semuel Rondonuwu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP) Priyo Hari Adi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan Profesor Eko Sediyono, serta Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian, Profesor Yafet Yosafat Wilben Rissy. Hadir pula Kepala Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Adita Sutresno, S.Si., M.Sc., Wakil Dekan, dr. Vienna Alodia Lesmana, Sp.PA; serta segenap dosen, direktur direktorat, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Fakultas Kedokteran UKSW.

Selain itu, turut hadir dosen-dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) yang sejak awal terlibat langsung dalam mendampingi proses pendirian, yakni dr. Carla Kairaupan, Ph.D, Sp.KKLP., Dr. dr. Herlina I. S. Wungouw, Ms.App.Sc., M.Med.Ed., Dr. dr. Greta Jane Pauline Wahongan, M.Kes., Sp.Par.K., dr. Herdy Munayang, M.A., dr. Elvin Angmalisang, M.Biomed., dr. Henry Palendeng, M.Sc., Sp.KKLP., dr. Irene Melief Adellina Rumampuk, Sp.M.

Dengan dukungan penuh dari universitas, yayasan, serta mitra eksternal, asesmen lapangan ini diharapkan menjadi momentum bersejarah bagi Fakultas Kedokteran. Akreditasi ini mengukuhkan dukungan UKSW terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3 kehidupan sehat dan sejahtera, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-10 berkurangnya kesenjangan, dan SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

UKSW juga turut berkontribusi dalam mencapai program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), serta Asta Cita 7 peningkatan pemerataan pembangunan dan penguatan daerah. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 65 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. 

web banner

Related News