Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., M.M. (Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung)
Klikwarta.com, Jakarta - Pemerintah terus mengenjot program swasembada pangan demi kemandirian pangan nasional. Selaras dengan hal itu, Pemerintah Kota Bandar Lampung komitmen mendukung penuh program tersebut.
Ichwan Adji Wibowo, S.Pt., M.M. (Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung) mengatakan, pemerintah telah, sedang dan akan terus mengembangkan program Swasembada Pangan secara berkelanjutan. Hal ini sangat penting dalam rangka memastikan agar kebutuhan pangan nasional ini mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
"Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan pangan dari waktu ke waktu. Tentu ini sangat penting agar kita memastikan ketergantungan impor pada beberapa komoditas pangan dapat ditekan" ujarnya, Senin (21/07/2025) dalam testimoni singkatnya.
Lanjutnya, Pemerintah pusat telah meluncurkan strategi dan skema kebijakan guna membangun kemandirian produktivitas pangan utamanya melalui program swasembada pangan. "Oleh karena itu, kami turut berkomitmen mendukung dan mengembangkan program swasembada pangan di daerah secara berkelanjutan".
Sambungnya, "Di wilayah Bandar Lampung dengan segala keterbatasan karena kami adalah wilayah perkotaan yang bukan wilayah produksi, ada konsekuensi semakin berkurangnya lahan-lahan produksi pertanian karena alih fungsi lahan. Tetapi, keterbatasan ini tidak mengurangi semangat untuk melakukan berbagai inovasi-inovasi untuk mengatasi keterbatasan tersebut".
Diantaranya program 'urban farming' yakni pertanian atau peternakan di wilayah perkotaan dengan memanfaatkan lahan terbatas untuk menghasilkan bahan pangan. Kemudian program vertikultur yakni sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat untuk memanfaatkan ruang terbatas dengan menanam tanaman secara bertingkat. Terdapat juga program inovasi untuk pemanfaatan lahan pekarangan, pengembangan pangan lokal, serta gerakan stop boros pangan.
"Langkah-langkah yang telah dilakukan Pemkot Bandar Lampung dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, diharapkan mampu berimplikasi dalam mengembangkan program swasembada pangan di daerah. Sehingga kedepannya hasil produksi pertanian lokal mampu memenuhi kebutuhan pangan secara nasional. Dengan demikian, akan terbentuk kemandirian pangan nasional yang mampu menekan impor pada komoditas tertentu", urainya.
Sementara itu, Teguh Yuhono (Ketua Kelompok Tani Karya Giri Jaya Lampung) mengatakan, Program swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat baik petaninya sendiri maupun Non petani. Kelompok tani kami, berfokus pada 2 program pertanian yakni komoditas kopi dan padi. Kelompok tani kami secara teknis telah terlibat aktif dalam program swasembada pangan.
"Dengan program swasembada pangan ini hasil pertanian akan terjual dengan harga yang tinggi, karena tidak adanya persaingan hasil pertanian yang berasal dari impor. Hal tersebut berdampak positif terhadap hasil produksi pertanian di kelompok tani kami yang terus meningkat", katanya.
Hingga saat ini, sambungnya, "kami telah menerima bantuan dari pemerintah terkait program swasembada pangan antara lain pemberian benih, pupuk, alat traktor, pelatihan untuk peningkatan SDM dan bantuan lainnya dalam rangka percepatan program swasembada pangan".
Ia pun menjelaskan, untuk berjalannya program swasembada pangan koordinasi yang dilakukan dinas pertanian baik di kab/kota maupun provinsi di Lampung dengan kelompok tani sangat baik. Dinas dan pemerintah daerah sangat mensupport kami kelompok tani dalam kegiatan pelaksanaan program swasembada pangan.
"Program ini berdampak positif terhadap kesejahteraan petani karena pemerintah telah menjamin Hargra Eceran Tertinggi (HET) yang lebih tinggi dari harga biasanya sebelum ditentukan. Kemudian dampak lain yakni kepastian penjualan karena tidak ada persaingan dari hasil pertanian dari luar (import)", ungkapnya.
Sementara terkait kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program swasembada pangan antara lain adanya hama yang semakin kuat sehingga harus menggunakan obat-obatan dan pupuk dengan dosis tinggi yang seiring waktu menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
"Oleh karenanya kami berharap akan keberlanjutan program swasembada pangan kedepannya untuk terus dievaluasi, serta adanya pemberian dan pendampingan dari pihak-pihak terkait kepada kelompok tani untuk mencapai percepatan swasembada pangan. Mengingat, apabila swasembada pangan sudah tercapai, maka tingkat kesejahteraan masyarakat akan terjamin", jelasnya menandaskan. (Adr)







