Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin saat memberikan sambutan di Jakarta, Selasa (28/10)
Klikwarta.com, Jakarta – Sejak era pergerakan nasional, gagasan tentang Indonesia sebagai tanah air, bangsa, dan bahasa persatuan telah diikrarkan melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Salah satu butir penting dalam ikrar tersebut berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Menjunjung bahasa Indonesia berarti mengutamakan penggunaannya sebagai bahasa persatuan, sambil tetap melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing. Sikap ini merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai simbol persatuan bangsa. Selasa (28/10/2025)
Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan, Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan manifestasi kedaulatan bangsa—sebuah simbol yang merepresentasikan nilai kebangsaan, identitas, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Untuk melestarikan semangat tersebut, sejak tahun 1980 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara konsisten menyelenggarakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang dikenal dengan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS), dipusatkan setiap bulan Oktober.
BBS menjadi momentum nasional untuk memperingati semangat Sumpah Pemuda, khususnya ikrar menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, sekaligus wadah apresiasi terhadap kekayaan sastra Indonesia yang merupakan bagian dari identitas dan peradaban bangsa.
Pada tahun 2025, Bulan Bahasa dan Sastra mengusung tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju.” Tema ini menegaskan bahwa bahasa Indonesia harus berdiri tegak sebagai bahasa negara yang berdaulat.
Kedaulatan bahasa menjadi fondasi penting bagi kedaulatan bangsa, sebab bahasa adalah identitas dan perekat kebangsaan. Kedaulatan tersebut hanya dapat terwujud bila bangsa Indonesia memiliki sikap positif dalam berbahasa: mengutamakan bahasa Indonesia, tanpa mengabaikan pelestarian bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing.
Upaya menjaga kedaulatan bahasa Indonesia ini sejalan dengan semangat 80 tahun kemerdekaan Indonesia—“Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”—serta visi Indonesia Emas 2045, menuju bangsa yang maju, berdaulat, adil, dan berdaya saing global.
"Cita-cita tersebut diharapkan terwujud melalui generasi penerus yang berkarakter, cerdas, santun, dan berkeadaban dalam berbahasa serta bersastra, sekaligus kreatif dan inovatif dalam menghasilkan karya kebahasaan dan kesastraan," tutup Hafidz Muksin,
Rangkaian Kegiatan Nasional Bulan Bahasa dan Sastra 2025
Badan Bahasa bersama seluruh satuan kerja di bawahnya—baik di pusat maupun di 30 provinsi—menggelar berbagai kegiatan dan lomba kebahasaan serta kesastraan, antara lain:
1. Penghargaan
Penghargaan Adibahasa
Diberikan kepada pemerintah provinsi yang berhasil dalam pembangunan kebahasaan dan kesastraan.
Penghargaan Sastra
Diberikan kepada sastrawan yang konsisten berkarya dan berkontribusi dalam pengembangan sastra Indonesia.
Apresiasi Giat UKBI Adaptif
Diberikan kepada sekolah yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan UKBI Adaptif serta memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Perlombaan, Festival, dan Pementasan
Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional
Ajang pembentukan generasi muda sebagai mitra strategis Badan Bahasa dalam mengimplementasikan trigatra bangun bahasa.
Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional
Meningkatkan apresiasi dan kreativitas generasi muda terhadap karya sastra, khususnya puisi.
Festival Handai Indonesia
Wahana bagi warga negara asing untuk berkreasi menggunakan bahasa Indonesia.
Lomba Cerdas Mengulas Buku
Mendorong budaya literasi dan kebiasaan membaca reflektif di kalangan anak muda.
Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra
Meningkatkan literasi anak penyandang disabilitas netra melalui dongeng sebagai media ekspresi dan pembelajaran.
Laman Penjaring untuk Literasi Indonesia
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan platform penerjemahan daring (Penjaring).
Adu Kreasi Duta Bahasa se-Indonesia
Ruang aktualisasi dan kompetisi duta bahasa dari seluruh Indonesia dalam bidang kebahasaan dan kesastraan.
Menjalin Indonesia
Memperkenalkan program unggulan balai/kantor bahasa di tingkat nasional sebagai bentuk pengutamaan bahasa Indonesia.
Pentas Sastra di Badan Bahasa
Wadah bagi generasi muda dan pegiat sastra untuk menampilkan karya berbahasa Indonesia maupun daerah.
3. Seminar dan Pameran
Seminar Kebahasaan Antarbangsa MABBIM
Forum untuk menyampaikan visi kebijakan kebahasaan negara-negara anggota serta memperkuat diplomasi bahasa di tingkat global.
Pameran Pembangunan Bidang Kebahasaan dan Kesastraan
Menampilkan program, kebijakan, produk, dan capaian pembangunan di bidang bahasa dan sastra serta memperluas partisipasi publik.
Acara Puncak dan Harapan ke Depan
Puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 akan diselenggarakan pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara ini menjadi momentum penyatuan seluruh kegiatan serta pemberian apresiasi kepada para pelaku terbaik di bidang bahasa dan sastra.
Bulan Bahasa dan Sastra bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi gerakan kebangsaan yang melibatkan kolaborasi lintas sektor: pemerintah daerah, sekolah, perguruan tinggi, komunitas, media, dan masyarakat luas.
Melalui berbagai kegiatan penghargaan, lomba, festival, forum ilmiah, hingga pertunjukan, perayaan ini diharapkan dapat:
Menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia,
Memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan penggerak peradaban bangsa, serta
Meningkatkan apresiasi dan literasi masyarakat melalui karya sastra dan praktik berbahasa.
Dengan semangat “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju”, Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2025 menjadi pengingat bahwa bahasa adalah kekuatan bangsa. Dari bahasa, lahir peradaban dan masa depan Indonesia yang gemilang.
(Kontributor: Arif)







