Reny DSR Nuansa Tembang Kenangan Tak Pernah Lekang Waktu

Selasa, 23/09/2025 - 21:57
Kevin Brilli saat melantunkan salah satu tembang lawas, Selasa (23/9)

Kevin Brilli saat melantunkan salah satu tembang lawas, Selasa (23/9)

Klikwarta.com, Solo – Di tengah gempuran musik modern yang serba digital, masih ada ruang khusus bagi mereka yang rindu pada lantunan tembang kenangan. Ruang itu salah satunya dihidupkan oleh Reny, sosok perempuan yang kini menjadi Ketua Umum Derap Solo Raya (DSR), organisasi penggemar musik lawas di wilayah Solo dan sekitarnya.

Bagi Reny, musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga warisan budaya yang patut dijaga. Melalui DSR, ia merangkul berbagai komunitas dan band pengusung lagu-lagu klasik Indonesia. Tidak hanya satu, Reny bahkan menaungi lebih dari satu kelompok musik, antara lain AD Plus Soloraya, JG Plus Sukoharjo, hingga D’Solo Melodies. Masing-masing memiliki karakter berbeda, namun semuanya berada dalam satu semangat: melestarikan tembang kenangan.

Beberapa waktu lalu, D’Solo Melodies tampil di Cafedangan Dewa Dewi,  membawa penonton hanyut dalam nostalgia. Dengan formasi Dan’s (vokal/rythm), Mas Yanto (keyboard), Bawono (bass), dan Rudy Ndut (drum), mereka membawakan lagu-lagu legendaris milik Panbers, The Mercy’s, hingga D’Lloyd.

Reny menegaskan bahwa acara tersebut tidak sekadar pertunjukan musik. “Kami ingin memberi ruang bagi penikmat tembang kenangan untuk bernyanyi bersama lewat open mic. Tapi aturannya jelas: hanya lagu-lagu era 60–90 yang boleh dibawakan. Genre lain seperti dangdut, campursari, koplo, atau keroncong tidak kami masukkan. Tujuannya supaya ruh acara tetap terjaga,” katanya. Selasa (23/9)

.

Perjalanan Reny membangun DSR bukan tanpa tantangan. Ia harus mengatur manajemen band, memastikan koordinasi antaranggota, sekaligus menjaga agar semangat kebersamaan komunitas tetap hidup. Namun, baginya semua itu sepadan dengan kepuasan melihat musik lama kembali diterima lintas generasi.

“Setiap kali lagu-lagu lama dibawakan, orang-orang seperti diajak kembali ke masa lalu. Ada rasa haru, ada cerita yang muncul kembali. Itulah kekuatan tembang kenangan, dan itu yang ingin saya rawat melalui DSR,” ujar Reny.

Kini, DSR menjadi wadah yang menaungi berbagai band lawas di Solo Raya. Dari panggung kecil kafe hingga acara besar komunitas, semangat yang dibawa tetap sama: menjaga agar musik klasik Indonesia tidak hilang ditelan zaman.

Bagi Reny, tembang kenangan bukan sekadar lagu lama. Ia adalah pengikat emosi, penghubung generasi, sekaligus warisan yang harus dijaga. Lewat kiprahnya, Reny membuktikan bahwa musik lawas masih punya tempat istimewa di hati penikmatnya, kapan pun dan di mana pun.

(Kontributor: Widyo)

web banner

Related News