Klikwarta.com - Kiyai muda Nahdlotul Ulama (NU) Ahmad Muwafiq akan hadir di Provinsi Bengkulu. Kiyai yang populer disebut kiyai nusantara itu diundang oleh Keluarga Santri Nusantara (KESAN) Bengkulu untuk mengisi peringatan Hari Kesaktian Pancasila awal Oktober 2018 mendatang. Selain dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, KH Muwafiq juga didaulat untuk memimpin doa bersama agar pemilu 2019 di Bengkulu berlangsung aman, damai dan berhasil memilih wakil-wakil rakyat yang amanah.
Ketua panitia Tommy Febrizky menjelaskan kehadiran Gus Muwafiq di Bengkulu adalah dalam rangka menguatkan semangat ke Indonesiaan sekaligus memberikan ceramah kebangsaan. Hal itu penting menurutnya karena ditengah situasi politik dan sentimen paham keagamaan atau politik identitas, Pancasila menjadi pemersatu. "Beliau akan menguatkan semangat ke Indonesiaan kita sebagai warga negara, kita ingin Bengkulu menjadi bagian dari provinsi yang ikut menjadi penopang kebhinekaan di Indonesia, karena dari sisi histori, Bengkulu punya cerita," kata Tommy, Minggu (29/7/2018).
Tommy menambahkan, selain ceramah kebangsaan, kegiatan juga akan diisi dengan doa akbar demi suksesi pemilu 2019 sekaligus agar Provinsi Bengkulu menyambut usia emasnya ke 50 tahun dapat menjadi provinsi yang maju dan berkeadilan. "Momentumnya hari kesaktian Pancasila, namun rangkaian kegiatannya bagaimana membangun semangat bersama untuk suksesnya Bengkulu dihari jadinya sekaligus menyambut hajatan akbar yakni pemilu 2019," kata Tommy menambahkan.
Gus Muwafiq selain dikenal sebagai penceramah muda NU, dia juga merupakan pakar sejarah nusantara. Dalam berbagai ceramahnya yang tersebar di Youtube, Muwafiq selalu memberikan penguatan tentang kebangsaan dan menentang keras paham-paham yang ingin mengganti Pancasila dengan Khilafah. Dia juga pernah didaulat mengisi ceramah pada Harlah PKB ke 20 tahun pada 24 Juli 2018 lalu. Di Harlah PKB yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Gus Muwafiq dengan fasih memaparkan bahwa Indonesia adalah negara yang penuh berkah dalam mengamalkan ajaran Islam. Dia bercerita kelahiran Indonesia adalah berkat peran para ulama. Dengan peran ulama tersebut, rakyat Indonesia telah dimuliakan dengan menjadi rakyat. Ulama juga melarang terjadi pengkafiran terhadap rakyat Indonesia. [BT/Br]
