
Ahrian Festyananda Saat Mengecek Biji Kopi Kabupaten Blitar yang Akan Ia Kirim Kompetisi Tingkat Nasional (Foto : Faisal NR / Klikwarta.com)
Klikwarta.com, Blitar - Kabupaten Blitar patut bangga dengan salah satu komoditi yang dihasilkan, yakni biji kopi yang kualitasnya teruji dan diakui di forum kompetisi kopi se- Indonesia 'We Kopi Kolaborasi' sebuah event kopi yang diselenggarakan WE Coffee Roaster pada Februari 2025 lalu.
Di tangan Ahrian Festyananda, seorang barista yang juga pegiat kopi Blitar Raya menjadi satu-satunya barista Blitar yang membawa biji kopi asli dari Kabupaten Blitar unjuk gigi di kancah nasional dan bahkan akan dipamerkan cita rasanya di forum Asia Tenggara.
Pria yang biasa disapa Rian ini membawa kopi robusta dari Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar menjadi juara tiga nasional di kompetisi WE Kopi Kolaborasi tahun 2025. Lewat prestasi itu, kopi robusta dari Kabupaten Blitar tersebut berkesempatan mengikuti kompetisi kopi di tingkat Asia Tenggara.
"Kompetisi kopi itu diadakan Februari 2025. Pengumumannya baru tiga hari lalu dan kopi robusta dari Blitar yang saya ikutkan kompetisi terpilih jadi juara tiga nasional," kata Rian kepada Klikwarta.com saat dihubungi di toko kopi miliknya, di kios Stadion Soeprijadi Kota Blitar, Selasa (22/4/2025).
Rian mengungkapkan, sejak 2015, dia mengaku memulai menggeluti dunia kopi di Blitar. Awalnya, ia bekerja di salah satu perkebunan kopi di Kabupaten Blitar. Kemudian, Rian mulai serius belajar tentang dunia kopi mulai dari hulu sampai hilir.
"Saya dulu tidak suka kopi. Sepulang merantau kerja di tambang batu bara di Kalimantan, saya mulai belajar soal kopi," kata pria jebolan SMAN 2 Blitar itu.
Lintas ia mulai mengikuti sejumlah pelatihan soal kopi. Dari berbagai pelatihan itu, ia mendapat sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai barista.
Berbekal sertifikat itu, Rian berkesempatan menjadi instruktur barista di Blitar Raya. Tidak hanya itu, ia juga menjadi pendamping petani kopi di wilayah Kabupaten Blitar.
Tahun 2024, Rian mendapat anggaran dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar untuk kegiatan pendampingan pasca panen bagi 20 petani kopi di wilayah Kecamatan Selorejo dan Kecamatan Doko selama tiga bulan.
Lalu hasil panen biji kopi dari program pendampingan petani kopi itu yang kemudian dikirim untuk ikut kompetisi tingkat nasional dan menjadi juara tiga.
"Biji kopi yang saya ikutkan kompetisi hasil panen dari petani kopi di Desa Ampelgading, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar," tuturnya.
Proses persiapan biji kopi untuk ikut kompetisi lumayan panjang. Ia memilih biji kopi terbaik dengan kondisi semua petik merah. Setelah dipetik, biji kopi dikupas lalu difermentasi dengan sistem anaerob, yaitu, biji kopi dimasukkan ke dalam galon, lalu ditutup hingga PH atau derajat keasaman mencapai 3,8.
Seusai proses itu, biji kopi baru dikirim ke panitia kompetisi. Panitia yang melakukan roasting biji kopi untuk disajikan kepada juri.
"Juri kompetisi ada 15 orang, dua di antaranya dari luar negeri. Setelah dilakukan penilaian, biji kopi robusta dari Blitar mendapat skor terbaik ketiga. Pesertanya seluruh Indonesia," katanya.
Dia mengatakan, prestasi itu menunjukkan kopi di Kabupaten Blitar mempunyai potensi di kancah nasional bahkan internasional. Menurutnya, beberapa kecamatan di Kabupaten Blitar, seperti Selorejo, Doko, Wlingi, Nglegok, dan Gandusari masih memiliki perkebunan kopi yang perlu dimaksimalkan lagi kualitas produksinya.
Ia juga mengajak para pegiat kopi untuk terus ikut mempromosikan kopi dari Blitar Raya.
"Intinya, harus terus belajar. Saya yang dulu benci dengan kopi, karena terus belajar dan telaten, akhirnya bisa berkecimpung di dunia kopi," ungkap Rian.
Informasi yang dihimpun Klikwarta.com, WE Kopi Kolaborasi itu adalah sebuah inisiatif kolaboratif dalam dunia kopi yang diselenggarakan oleh WE Coffee Roaster. Program ini menjadi wadah bagi para petani, prosesor dan pelaku industri kopi untuk menunjukkan hasil pascapanen terbaik mereka melalui kompetisi terbuka.
Setiap batch dari WE Kopi Kolaborasi menampilkan berbagai proses kopi, seperti washed, honey, eksperimental dan robusta, serta dikurasi melalui penilaian cupping oleh para juri profesional.
Penulis : Faisal NR (Kontributor Blitar)