Oleh: Indah Khaira Azahra (mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta)
Sekolah alam adalah sekolah yang bentukannya bukan gedung atau bangunan, melainkan gubuk dan rumah panggung yang berada di sekitaran alam. Dimana alam dijadikan objek pembelajaran bagi anak, sehingga anak-anak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan fisik dan manfaatnya untuk anak sangatlah banyak, mulai dari meningkatkan rasa percaya diri, pandai berkomunikasi dengan sesama, dan peka terhadap lingkungannya.
Sekolah alam di Indonesia pertama kali dibawa oleh Lendo Novo, Seorang lulusan Magister Manajemen Sumber Daya Energi Institut Teknologi Bandung dengan ide ingin meningkatkan kualitas belajar disekolah yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Dia juga beranggapan bahwa guru adalah seorang fasilator yang memberikan ruang gerak bagi anak-anak.
Meskipun memeliki beberapa perbedaan dengan sekolah Formal, kurikulum yang diterapkan pada sekolah alam tetap tidak boleh menyimpang dari kurikulum yang yang sudah diterapkan secara nasional. Kurikulum biasanya diajarkan dengan metode tematik yang mengintegrasikan suatu tema dengan semua mata pelajaran. Dengan ini rasa ingin tahu anak akan digali oleh guru bukan melaui penjelasan, melainkan secara berpikir ilmiah.
Biasanya pada kegiatan pembelajaran di sekolah alam, anak akan dikenalkan dengan usaha jual-beli dan diajarkan untuk berbisnis. Selain itu, anak-anak juga diajarkan untuk mengeksploitasi alam melalui fasilitas yang tidak ada di sekolah, misalnya menanam buah-buahan di kebun, dan cara memanen sayur-sayuran.
sistem pendidikan di kebanyakan sekolah terkadang malah membuat peserta didik tertekan, dalam artian belajar dengan penuh keterpaksaan. Dimana mereka harus menghafal teori-teori yang membuat mereka terbebani, hal ini sangat kurang tepat untuk usia emas.
Berbeda dengan sekolah alam, yang menawarkan gaya belajar yang membuat anak-anak bebas bereksplorasi untuk menjawab semua rasa ingin tahu mereka, dengan suasana yang nyaman dan sesuai dengan ketertarikan mereka.
Sampai saat ini, memang masih banyak orang tua yang belum mempercayai metode pendidikan seperti di sekolah alam, dan mengingat masih minimnya juga sekolah alam di Indonesia. Namun, apa salahnya mengubah pemikiran, memberikan pendidikan yang inovatif kepada anak-anak. Sekolah alam menjadi alternative yang tepat karena menerapkan inovasi yang luar biasa besarnya dalam pendidikan di negeri ini. Mencakup sistem, metode, gaya, bahkan sampai target pembelajaran yang membuat peserta didiknya bisa lebih berkarakter, kreatif, mandiri, berani, dan percaya diri. (*)
