
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Blora
Blora, Klikwarta.com - Dua siswi SMP di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru berinisial KS.
Pelecehan tersebut dilakukan oleh oknum guru yang mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah.
Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora pun turun tangan menindaklanjuti dengan memanggil oknum guru untuk dimintai keterangan.
"Saya sangat kecewa oknum guru yang bersangkutan merupakan PNS dan sudah kami panggil dan sekarang lagi di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) oleh tim. Nanti sanksinya menunggu dari tim. Tapi orang tua siswi sudah menandatangani surat pernyataan," ujar Hendi Purnomo selaku Kepala Dinas Pendidikan Blora, Senin (1/11/2021).
Saat disinggung terkait sanksi yang akan dijatuhkan kepada oknum guru yang bersangkutan, Hendi belum bisa memastikan.
"Saya tidak hapal hukumannya. Ada kategori ringan, sedang dan berat. Nanti tim yang bisa menentukan," tegasnya.
Untuk diketahui, dugaan peristiwa tersebut bermula ketika oknum guru mengajar siswi kelas 7. Saat kegiatan belajar, oknum guru tersebut diduga tiba-tiba memegang payudara seorang siswi. Siswi tersebut pun menceritakan kepada seorang siswi lainnya dan ternyata siswi tersebut juga pernah diperlakukan sama oleh oknum guru itu. Merasa diperlakukan tidak senonoh, korban pun menceritakan kepada orang tuanya.
"Saya sudah mendatangi sekolah dan bertemu kepala sekolah dan guru yang bersangkutan. Kami minta agar kasus ini segera ditindaklanjuti. Kalau bisa oknum guru tersebut dimutasi dan diberi sanksi tegas. Kalau tidak saya akan lapor KPAI," ujar salah satu orang tua korban, Minggu (31/10/2021).
Sementara itu wali murid yang lain dengan adanya pelecehan seksual di sekolah tersebut merasa khawatir jika oknum guru tersebut masih mengajar.
"Sebelumnya saya dapat info, beberapa tahun lalu guru tersebut juga pernah melakukan pelecehan terhadap muridnya. Dan sekarang siswi itu sudah kelas 9. Saya minta guru itu dipecat agar tidak ada korban lagi," ujar S, wali murid yang mempunyai anak perempuan yang masih duduk di kelas 7.
(Pewarta : Fajar)