Tiga Tersangka (Diborgol) saat diamankan beserta barang bukti.
Bitung, Klikwarta.com - Penyebab kematian seorang pria misterius yang jasadnya di temukan mengapung di dermaga perikani Bitung kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga pada Jumat (19/5/23) lalu akhirnya terungkap.
Seperti halnya yang di sampaikan Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa,SIK melalui Kasi Humas polres Bitung, Ipda Iwan Setyabudi bahwa korban bernama lingling (WNA) Philipina merupakan korban pembunuhan yang di lakukan oleh tiga rekannya yaitu VK (25), DS (24) dan RPH (24).
Lanjut, Kasi humas mengatakan pengungkapan kasus ini berkat hasil Kolaborasi Tim Resmob Polsek Aertembaga bersama Tim Resmob Polsek Maesa dan Polsek Matuari dalam melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku tindak pidana penganiayaan dengan senjata tajam yang mengakibatkan korban meninggal dunia
"Ketiga pelaku ini merupakan rekan korban dan ketiganya di amankan pada Jumat malam sekitar pukul 18:00 WITA di jalan raya Girian indah kecamatan Girian. Dasar penangkapan berdasarkan laporan polisi : LP/A/5/V/SPKT/Reskrim/Sek Arga/tanggal 19 Mei 2023 perihal penemuan mayat di perikani kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga," ujarnya Ipda Iwan Setyabudi.
Lebih lanjut, Kasi Humas juga menjelaskan Kronologis kejadian yang di mana berawal dari penemuan mayat di komplex prikani pada hari Jumat 19 Mei 2023 sekitar pukul 08:10 Wita. Dan dari hasil otopsi dari mayat tersebut terdapat luka-luka dari hantaman benda tumpul dan benda tajam. Selanjutnya tim Resmob Polsek Aertembaga melakukan pengembangan dan berkolaborasi dengan Resmob Polsek Maesa Dan Resmob Polsek Matuari untuk mencari para pelaku, dan pada pukul 18:00 Wita tim gabungan berhasil mengamankan 3 orang yang diduga telan melakukan penganiayaan terhadap korban, kemudian tim melakukan introgasi terhadap ketiga pelaku.
"Dari hasil introgasi tim gabungan terhadap ketiga pelaku, ketiganya mengatakan dimana awalnya pada hari Rabu sekitar pukul 22:00 hingga pukul 00:00 WITA mereka bersama dengan korban melakukan pesta miras di atas kapal KM. REIFIN dan setelah sudah dalam keadaan mabuk pelaku DS yang sedang duduk di atas palka di datangi oleh korban Lingling dan langsung memukul pelaku DS dengan tangan terkepal dan mengenai kepala bagian belakang dari pelaku DS sehingga membuat pelaku DS terjatuh, melihat kejadian itu kedua pelaku lainnya RPH dan VK langsung mendekati korban dan memukuli korban,"ungkapnya.
Lebih lanjut, Ipda Iwan Setyabudi menambahkan DS yang melihat kedua temannya ikut membantu, kemudian kembali memukuli korban sehingga pelipis dan bibir korban mengalami luka robek dan pelaku RPH menendang korban di bagian kaki kanan korban sedangkan pelaku VK melihat pisau yang di letakkan di samping palka dan mengambil pisau tersebut dan menikam korban berkali kali ke arah tubuh korban. Namun pada saat itu korban masih sempat berdiri dan pergi ke belakang kapal untuk mengambil pisau namun pelaku DS mengambil kayu yang berada di samping kapal dan melemparnya ke arah korban sebanyak dua kali.
"Sehingga pada saat itu korban melompat ke air laut, dan pelaku RPH sempat mau menolong korban namun korban melepaskan diri dan berkeliling di pinggir kapal, selain Pelaku RPH beberapa orang termasuk Kapten Kapal mengajak korban untuk naik ke kapal namun korban menolak, setelah itu korban sudah tidak terlihat lagi dan di temukan pada hari Jumat 19 Mei 2023 sekitar pukul 08:00 WITA dalam keadaan sudah tidak bernyawa," ungkapnya lebih lanjut
"Untuk ketiga pelaku beserta barang bukti sebilah pisau dapur saat ini sudah diamanakan dan di bawah ke Mako Polsek Aertembaga guna pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.
Pewarta : Laode