Catatan Al Busyra Basnur Duta Besar RI, Ethiopia

Kamis, 23/07/2020 - 18:55
Catatan Al Busyra Basnur Duta Besar RI Ethiopia
Catatan Al Busyra Basnur Duta Besar RI Ethiopia

Klikwarta.com, Surabaya – “Ketika Saya datang ke Ibu Kota Addis Ababa, Ethiophia dan menjabat sebagai Duta Besar RI pada tahun 1984. Pada tahun 1984 sampai 1986 negara Ethiopia sedang dilanda bencana kelaparan. Penyebab bencana kelaparan ini adalah kekeringan terjadi diwilayah Adis Ababa dan kebijakan  pemerintah mengenai Transformasi sosial . Sekitar 1,2 juta mati kelaparan, bencana kelaparan ini merupakan yang terparah yang terjadi pada tahun ini,” katanya. (20/7/2020)

Negara Ethiopia mempunyai penduduk sekitar 112 juta jiwa, Hampir semua penduduk Ethiopia memeluk agama. Ibu kota Addis Ababa telah memperoleh signifikasi Internasional sebagai maskar besar Uni Afrika namun Addis Ababa memiliki beberapa masalah seperti kurangnya peluang ekonomi, pembangunan infrastruktur yang tidak memadai, dan area besar pembangunan infromal yang bermasalah dengan lingkungan yang besar untuk menjadi metropolital utama modal untuk pembangunan Ethiopia.Pertumbuhan ekonomi diatas 10 % dan GDP yang diperoleh sekitar 84,3 miliar serta GDP/Capita sebesar US$ 772 Desa kava merupakan desa yang memproduksi biji kopi dan berperan penting dibidang ekonomi di wilayah Addis Ababa. Tidak hanya biji kopi sebagai penghasilan utama tetapi peran penerbangan sangat membantu perekonomian negara Ethiopia. Maskapai penerbangan ethiopia berbasis Addis Ababa adalah Ethiopia Airlines,Malawian Airlines, ASKY airlines. 86 % air dari sungai nil berasal dari negara Ethiopia.

Ethiophia mempuyai hubungan bilateral dengan Indonesia. Tahun 1955 pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi asia afrika dibandung terdapat 6 negara dari afrika dan Ethiopia ikut terlibat didalamnya. Hubungan diplomatik dengan negara Ethiopia dimulai pada tahun 1961 dan kemudian didirikannya kedutaan besar Republik indonesa di Ibu Kota Addis Ababa pada tahun 1964. Ditahun 2016 Ethiopia membuka kedutaanya di Jakarta kemudian dilanjutkan dengan membuka penerbangan Jakarta-Addis Ababa.  

Tidak hanya hubungan diplomatik saja dengan negara Ethiopia ada 5 perusahaan indonesia yang ikut berimvestasi dengan Ethiopia seperti Peace Succes Industry (PT. Sinar Antjol), Salim Wazaran Yahya Food Manufacturing PLC. (PT. Indofood Sukses Makmur), Century Garment PLC. (Busana Apparel Group), Sumbiri Initimate Apparel PLC. (PT Sumber Bintang Rezeki), dan Golden Sierra Abyssinia PLC. (PT. Bukit Perak).

“Saya ingin kota Addis Ababa ini hijau,rindang dan sejuk oleh pepohonan dikanan kiri. Pentingnya menanam pohon dan penghijauan bagi generasi yang akan datang. Banyak hutan yang rusak dan mati akibat perilaku kita sendiri,” ujarnya. (*) 

N

Related News