Blora, Klikwarta.com - Pekerjaan pipa sumur gas NGU 1X di desa Nglobo Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah struktur lapangan gas Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC ADK) Zona 11 Regional 4 Bagian Timur Sub Holding Upstream Pertamina disoal vendor lokal. Pasalnya, dalam pekerjaan tersebut, vendor lokal CV Tiga Sekawan, sampai saat ini belum menerima tagihan senilai Rp1,6 miliar.
Kondisi ini membuat vendor lokal geram hingga melakukan aksi protes dengan membentangkan spanduk bernada protes diarea lapangan, Jumat (25/3/2022) siang.
Perwakilan vendor lokal CV Tiga Sekawan yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, aksi tersebut spontan dilakukan. Pihaknya mengaku sebagai subkontraktor dari PT Mekar Sampurna Jakarta.
“Tagihan saya sudah masuk semua. Nilainya Rp1,6 Miliar. Belum lagi yang kecil-kecil, yang nilainya puluhan juta. Dari penyewaan genset sampai material kecil,” ungkapnya.
Pria warga lokal tersebut menjelaskan, pekerjaan tersebut di PEPC ADK dan PT PDC sebagai maincon, sub kontraktornya yakni PT MS (Mekar Sampurna) yang disub-kan ke CV Tiga Sekawan.
“Beberapa waktu lalu kami juga melakukan aksi sama dengan menyegel pintuk keluar masuk area sumur. Setelah itu tagihan kami dibayar. Sekarang terjadi lagi, tagihan kami selama 4 bulan belum terbayar,” kata dia.
Dia mengaku, merasa capek dengan cara yang dia lakukan itu. Bahkan jika tidak ada penyelesaian, akan melaksanakan aksi yang lebih besar.
“Karena ini sudah keterlaluan. Bisa saja, jika tidak segera diselesaikan, akan kami pasang 20 sampai 50 spanduk. Bahkan pintu keluar masuk bisa disegel. Yang dipastikan akan mengganggu transportasi kondensat,” jelasnya.
“Tadi sudah ada konfirmasi dari MS, katanya akan ada pertemuan pada Selasa 29 Maret 2022 mendatang,” ungkapnya.
Untuk diketahui, gas dari lapangan NGU 1X dialirkan melalui pipa pipa gas sepanjang 4 kilometer (km) menuju Mother Station Compressed Natural Gas (CNG) dengan kapasitas produksi 3,5 MMSCFD (Millions Standard Cubic Feet per Day). Infrastruktur ini dibangun oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) yang berada di bawah PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Sampai berita ini diturunkan, pihak terkait belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.
(Pewarta: Fajar)