Demo, Kader IMM Bentang Spanduk "Ekonomi Mangkrak-Jokowi Tumbang. Selamatkan Indonesia"

Senin, 17/09/2018 - 15:48
Ratusan kader IMM saat menggelar aksi demo
Ratusan kader IMM saat menggelar aksi demo

Klikwarta.com - Ratusan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu, menggelar demo di depan kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Senin (17/09/18), sore pukul 14.00 WIB.

Pelaksanaan demo ditengarai dengan orasi-orasi yang disampaikan langsung oleh ketua IMM disusul anggota lainnya. Demo dilaksanakan terhubung dengan kegiatan yang sudah berlangsung sebelumnya dibeberapa wilayah daerah Antar provinsi. Pendemo mengkritik terkait gagalnya pemerintahan Jokowi dalam mengatasi naiknya harga pangan dan menurunnya nilai tukar rupiah serta janji-janji kampanye yang dinilai membohongi masyarakat atas banyaknya penerimaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia.

Dalam demo tersebut kader IMM terlihat membentangkan spanduk dengan bertuliskan "Ekonomi Mangkrak-Jokowi Tumbang. Selamatkan Indonesia". 

"Kami datang kesini, menghadap anggota dewan pilihan kami, mengaspirasikan suara rakyat yang mengeluh atas naiknya harga pangan, bahan bakar minyak, dan hilangnya lapangan kerja untuk masyarakat dengan banyaknya penerimaan TKA Cina, serta menuntut Presiden Jokowi-Jk untuk turun dari kursi pemerintahan karena telah gagal dan membohongi kepercayaan masyarakat atas janji-janji kampanyenya", kata Kasurul Pardede,  Sekretaris IMM dengan semangat tinggi.

Mengenai pelaksanaan demo, Kasrul menjelaskan lebih lanjut, meskipun tengah melewati tahun politik, IMM selaku perwakilan mahasiswa menegaskan tidak ada penunggangan-penunggangan yang dilakukan oleh kepentingan partai manapun melainkan sebatas mengkritisi dan mengaspirasikan suara rakyat.

Dalam kegiatan demo yang masih berada pada proses  negosiasi antara Mahasiswa dengan Anggota Dewan, sebelumnya, sempat mengalami gejolak yang membuat pihak keamanan emosi. Namun hal tersebut mampu diredamkan oleh pihak penanggungajawab dan orator sebagai pengendali jalannya demo. Mahasiswa memutuskan tidak akan pulang dari Kantor DPRD bila tidak ada kesepakatan lebih lanjut dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengenai suara yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo. (Bisri)

Related News