‘Cahaya Rindu’ Pammesakang

Selasa, 11/06/2024 - 08:57
Satgas TMMD dan Masyarakat saat berjibaku membangun saluran irigasi di Desa Pammesakang

Satgas TMMD dan Masyarakat saat berjibaku membangun saluran irigasi di Desa Pammesakang

Oleh: Eris (Wartawan Klikwarta.com)

Mustahil mengejar matahari, namun, binar cahayanya dirindukan. Sinarnya yang melimpah sumber energi kehidupan.

Siang itu, petani di Desa Pammesakang, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan menyingkap harapan. Perairan area persawahan yang tidak stabil membukukan segudang kekecewaan. Di musim kemarau, lahan pertanian tak teraliri air. Sedangkan di musim penghujan, banjir menenggelamkan jantung perekonomiannya itu.

Tak lama berselang, ratusan prajurit kompak berbaris di gerbang desa, bersiap melaksanakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-120, Kodim 1403/Palopo. Salah satu sasarannya, membangun saluran irigasi. Seketika, harapan petani itu terjawab, TNI hadir mengatasi kesulitannya. Solusi itu menjadi cahaya yang dirindukan masyarakat Desa Pammesakang.

Komandan Kodim 1403/Palopo, Letkol Arm Kabit Bintoro P, S.I.P., yang bertindak sebagai Dansatgas TMMD memimpin giat sasaran TMMD itu.

Menderap semangat bersama rakyat, Dansatgas mengarahkan satgas memulai pengerjaan sasaran fisik, yakni Pembangunan jalan tani sepanjang 3.435 meter, Pembangunan plat duiker 4 unit dan Perapihan jalan, Pembangunan irigasi sepanjang 572 meter, Rehab rumah tak layak huni (RTLH) 8 unit, serta sasaran fisik tambahan berupa Penguatan tebing sungai kandoa.

Melihat kompaknya prajurit, masyarakat bergegas turut membantu dalam regu prajurit yang sudah dibagi dibeberapa titik sasaran fisik.

Manunggal bersama rakyat terjalin. Pagi itu, satgas dan masyarakat memulai progres sasaran fisik. Bahu membahu dalam semangat kegotong-royongan.

tmmd
Satgas TMMD dan Masyarakat saat memplaster beton saluran irigasi yang sudah nyaris rampung

Matahari meninggi, teriknya menyengat. Namun, semangat tak pudar, jalan tani diperkeras dengan cadas maupun sirtu yang diangkut truk dan diserakkan alat berat escavator. Kemudian, satgas dan masyarakat juga membangun talud agar struktur tanah yang diperkeras tetap dan tidak longsor. Disamping itu juga membangun plat duiker di 4 titik dengan lebar 180 cm, ketebalan 22 cm, agar jalan yang dibangun tidak menutup aliran air menuju kawasan pertanian warga.

Keringat bercucuran, semangat kemanunggalan mewujudkan impian masyarakat terus dikobarkan.

Di tempat terpisah, regu satgas lainnya juga kompak bersama masyarakat membangun saluran irigasi.

Bongkahan batu disusun berlapis adukan semen memanjang hingga ratusan meter dengan lebar 1,2 meter dan tinggi 0,8 meter. Satgas dan masyarakat melapisnya dengan plasteran halus agar menguatkan konstruksi. Bertahap, progres sasaran fisik itu menunjukan hasil yang memuaskan.

“ini impian kami, dengan adanya irigasi air mengalir bisa lancar dan bisa meningkatkan hasil produksi, karena sebelum adanya pembangunan irigasi air mengalir tersendat-sendat yang akhirnya tanaman padi ada yang tidak teraliri air, sehingga hasil produksi kurang maksimal”, ungkap Adi (40) petani Desa Pammesakang.

Sambungnya, “Semoga dengan adanya irigasi ini dapat mengalirkan air dengan lancar ke sawah sehingga bisa meningkatkan hasil produksi yang maksimal”.

Tak hanya itu, satgas dan masyarakat juga menanggani abrasi di Sungai Kandoa. Glugu (pohon kelapa) dipancang diarea abrasi sebagai penahan material penimbun bagian tanah yang amblas tergerus air sungai. Tanggul itu dibuat sepanjang 35 meter.

Kepala Desa Pammesakang, Kisman, S.Pd, mengatakan bahwa upaya kolaborasi antara TNI dan masyarakat dalam memasang tiang pancang untuk menahan abrasi sungai sangat penting mengingat bahaya  terancam banjir dan terkikisnya tanah ke pelataran warga bila terjadi air pasang.
 
“Terimakasih satgas TMMD yang bekerja membuat tiang pancang dan tanggul guna mencegah bencana banjir yang selama ini mengancam Desa kami”, ujarnya.

Ditambahkan Nur Alim, salah satu warga Desa Pammesakang, berharap ke depan pemerintah dapat membangun tanggul yang lebih permanen.

“Pembangunan tanggul ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam melindungi Desa Pammesakang dari ancaman abrasi dan banjir, serta memperkuat semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan desa", jelasnya.

Memaksimalkan konstruksi, pada gotong royong itu, satgas dan masyarakat bersiasat dengan berbagai cara mengatasi abrasi.

  • Kesulitan Masyarakat Teratasi

Hari demi hari berlalu, progres sasaran fisik terus dipacu, seperti halnya rehab RTLH 8 unit. Nestapa penerima manfaat RTLH itu serasa terobati. Rumah reot, beratapkan seng bocor dan berdinding papan lapuk direhab.

Ketokan palu satgas dan tukang terdengar berhari-hari saat mengganti tiang dan atap rumah yang rusak. Sementara satgas lainnya memasang lantai keramik dan dinding plaster permanen. Bangunan RTLH itu disulap layak huni.

Seakan berlalu begitu saja, pancaran bahagia terlihat di wajah penerima manfaat rehab RTLH.

Irwandi Sandi (30) salah satu penerima manfaat RTLH mengatakan adanya bantuan TNI itu telah berhasil mengubah hidupnya, yakni memiliki rumah yang  layak huni  seperti masyarakat sekitarnya.

g
Kompak, Satgas TMMD mengaduk material sasaran fisik

Dengan tetesan air mata kebahagiaan, Irwandi bersyukur kepada Allah SWT dan mengucap terimakasih kepada TNI, khususnya TMMD Kodim  1403/Palopo yang sudah membangun rumahnya.

“kami bisa istirahat dengan nyaman, anak-anak sangat bahagia sehingga mendapatkan tempat berteduh yang layak di rumah, bahkan dari keluarga dan saudara lainnya bisa berkunjung dan turut merasakan kebahagiaan”, ucap Irwandi didampingi istri dan 2 orang anaknya yang masih kecil, sebelumnya mereka menempati rumah gubuk yang tidak layak huni tanpa dinding tembok maupun seng, atap rumahnya hanya beratapkan daun rumbia.

  • Sasaran Tambahan Unggulan Kasad

Deru ombak memecah karang, semilir angin berhembus menghangatkan suasana siang itu. Panasnya cuaca memudar seiring waktu beranjak senja.

Terlihat, satgas dan masyarakat tetap kokoh dalam kemanunggalan mengerjakan pembangunan tahap demi tahap. 4 Unit MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan 3 unit sumur bor dibangun serta 12 titik pipanisasi, untuk mewujudkan manunggal air bersih.

Menyasar fasilitas umum, satgas dan masyarakat berjibaku mewujudkan kelayakan MCK dan distribusi air bersih. Sehingga, masyarakat Desa Pemmesakang dapat hidup lebih layak, sehat dan tidak kekurangan air bersih.

Di sisi lain, sebagai langkah ketahanan pangan, juga dilakukan penanaman bibit jagung dilahan seluas 14 hektare oleh Satgas TMMD dan karang taruna serta masyarakat. 

Ulan salah seorang anggota karang taruna mengucapkan terimakasih kepada kepada TNI atas kegiatan pelaksanaan ketahanan pangan di desanya. Menurutnya, dengan adanya sektor ketahanan pangan, maka akan menciptakan kemandirian bagi masyarakat.

mangrov
Satgas TMMD tanam pohon mangrov di Pantai Laut Sipa

Disamping itu, guna mengantisipasi banjir rob, juga dilakukan penanaman mangrove 700 batang di bibir pantai laut Sipa. Aksi penanaman mangrove itu mendapat antusias masyarakat termasuk ibu-ibu yang langsung ikut serta menanam pohon bersama satgas.

Ani (45) warga Desa Pammesakang sangat senang karena bisa langsung menikmati hasil kerja dari Satgas TMMD, termasuk penanaman mangrove ini.

“Sekarang kami merasa tenang dengan adanya mangrove yang di tanam di bibir pantai tersebut karena bisa menahan air laut yang mengikis daratan. Semoga kedepan pemerintah akan lebih memperhatikan sekitar daratan pantai kami supaya kami merasa lebih aman dan nyaman", harapnya.

Di tempat lain, sepagi itu, kedatangan TNI dan masyarakat ke pasar Sentral Bua secara dadakan membuat kaget dan heboh para pedagang dan pengunjung. Dalam rangka Darma Bhakti TMMD ke 120 lingkungan pasar dibersihkan secara menyeluruh.

Ratih (45) salah seorang pengunjung pasar mengatakan kedatangan TNI dan Masyarakat langsung mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan dan membersihkan saluran got.

“saya merasa bangga dengan TNI bisa menyaksikan langsung membersihkan sampah di pasar ini. Tanpa perintah, saya juga bersama yang lain akhirnya mengikuti aksi tersebut”, ujarnya.

Dansatgas Letkol Arm Kabit Bintoro mengatakan membersihkan pasar dan got yang tersumbat di wilayah pasar sentral tersebut merupakan program TMMD ke 120, “semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk menjadikan kebiasaan dan kedisiplinan dalam menjaga, memelihara kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan serta saling mengingatkan", jelasnya.

  • Ekonomi Meningkat

Pembangunan sasaran fisik TMMD yang digempur TNI juga merupakan salah satu upaya mempercepat kemajuan daerah. Pemerintah Kabupaten Luwu mengapresiasi langkah strategis melalui program TMMD yang dikerjakan TNI ini.

PJ. Bupati Luwu Drs. H. Muh. Saleh M.Si., melalui Sekda Luwu, Drs.H. Sulaeman MM mengatakan, dengan adanya program TMMD otomatis mendongkrak perekonomian. Selain infrastruktur yang semakin memadai, juga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya soal wawasan dan kesehatan masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi giat TMMD ini, semoga kemanunggalan TNI dan Rakyat semakin kokoh dan mempercepat pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor”, katanya.

Senada dengan itu, Ketua Tim Wasev Kolonel Inf Martin Pasunda S.Sos., MH., juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat, meski dalam keadaan musibah bencana di berbagai kecamatan, tetapi kegiatan TMMD terus berlanjut.

“Pelaksanaan TMMD manfaatnya harus langsung dinikmati masyarakat, apabila sarana prasarana sudah jadi akan memudahkan akses dan mobilitas yang selama ini sulit, khususnya petani dalam menanam maupun menjual hasil bumi ke kota”, ujarnya sembari meninjau sasaran fisik TMMD.

Di sisi lain, Kapoksahli Pangdam XIV/Hsn, Brigjen TNI Tri Saktiyono mengatakan, bahwa Kegiatan TMMD ke -120 yang melibatkan TNI dalam program pemerintah pada dasarnya telah sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, khususnya tentang tugas TNI pada Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu memberdayakan wilayah pertahanan secara dini sesuai dengan Sistem Pertahanan Semesta dan membantu tugas Pemerintah di daerah, khususnya dalam aspek pembangunan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.

“Semangat kegotong-royongan itu sejalan dengan tema TMMD yaitu “Dharma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah”, jelasnya.

Terwujudnya pembangunan akan memaksimalkan segala potensi yang ada di Desa Pemmesakang. Prospek peluang baru dan perekonomian akan semakin mungking terwujud. Khususnya sektor pariwisata di kawasan pantai yang tak kalah elok dengan wisata di daerah lain.

  • Sasaran non fisik

Kemanunggalan TNI-Rakyat dalam kegotong-royongan menyiratkan implementasi pengamalan Pancasila. Ini diperkuat dengan adanya penyuluhan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan pada sasaran non fisik TMMD.

“Selain menciptakan kebiasaan kegotong-royongan, masyarakat juga diedukasi dengan penyuluhan-penyuluhan, agar, dalam bernegara terus memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila”, jelas Dansatgas Letkol Arm Kabit Bintoro.

Sambungnya,”Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperkuat kerukunan diwilayah, sehingga memperkokoh cinta tanah air Indonesia”.

Untuk memaksimalkan kesehatan masyarakat, juga diadakan penyuluhan kesehatan, agar masyarakat terlayani dengan baik menggandeng Puskesmas Bua.

Dalam pelayanan itu, juga termasuk dalam penanganan stunting. “penyebab kurangnya, kesediaan bahan pangan atau ketahanan pangan, lingkungan sosial, pendidikan (kurang pengetahuan) dan juga pekerjaan”.

Maka dari itu, sambungnya, masyarakat harus mengikuti informasi yang baik, khususnya dalam menanggulangi stunting. “pemberian nutrisi yang baik pada anak perlu dilakukan, agar, pertumbuhannya semakin baik”, jelasnya.

Sementara terkait KB Kesehatan, diadakan di Aula Kantor Desa Pammesakang. Pada giat itu dilakukan pemasangan alat kontrasepsi KB Kesehatan bagi Masyarakat, utamanya bagi pasangan usia subur (PUS) untuk mengatur jarak kelahiran dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan serta erat kaitannya dengan pencegahan dan penanganan stunting.

Kabid KB Hidayat mengatakan kegiatan TKBK TIm Keluarga Berencana Keliling dengan tujuan melakukan pelayanan KB kepada Masyarakat terutama ke pasangan usia subur.

sasaran
Giat pengobatan gratis untuk masyarakat Desa Pammesakang

Dalam pelayanan beragam jenis alat kontrasepsi MKJP dan Non MKJP, diantaranya Implant, IUD, suntik, PIL dan Kondom.

“Semoga kegiatan ini akan terus berlangsung karena sangat bermanfaat bagi Masyarakat", ujarnya.

Seorang warga Kader KB Hasmiah (50) mengatakan terimakasih kepada TNI yang telah melaksanakan TMMD. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat memahami betapa pentingnya KB, utamanya berkaitan dengan Stunting.

Selain itu, pengobatan gratis bagi masyarakat melibatkan stakeholder dokter dari puskesmas dan dinas kesehatan juga dilakukan.

Petugas medis dr. Rahma A, mengatakan, program pengobatan gratis bisa membantu mengobati masyarakat baik anak-anak maupun orang tua.

“Kami laksanakan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada warga Desa Pamessakang sekitar 60 orang dengan ditemukan penderita bervariatif ada penderita hipertensi dan diabetes akan tetapi masih bisa diatasi dan diberikan penyuluhan serta obat sesuai penyakitnya”, ungkapnya.

"Semoga dengan adanya pengobatan gratis yang dilaksanakan dalam rangka TMMD ke 120 ini dapat bermanfaat dan senantiasa terus berkelanjutan", harapnya.

Nur Salikah salah seorang warga Desa Pamessakang mengatakan sangat bersyukur dengan adanya TMMD ke 120, karena sangat bermanfaat sehingga warga bisa memeriksakan kesehatannya, selain itu juga mendapatkan obat serta vitamin.

Isya (24) juga mengatakan, sangat bersyukur dan terimakasih. Dirinya sebagai peserta khususnya wanita jadi mengetahui bagaimana menjaga kesehatan utamanya mencegah Stunting, bisa waspada dan merawat sejak dini untuk lebih sehat ke depan.

Geliat ekonomi prospek terwujud di Desa Pammesakang. Infrastruktur yang memadai, memperkuat keyakinan masyarakat maju ke depan. Cahaya kemanunggalan itu mewujudkan TNI di Hati Rakyat. (*)

Related News