Foto/arsip Firda Madina H
Oleh: Firda Madina H (Program Studi Jurnalistik, Politeknik Negeri Jakarta)
Ibuku merupakan bintang di langit malam dan juga Penerang dalam gelap hidupku. Dengan kasih yang tiada bertepi Mengalir hangat di setiap pelukan nya Di balik tatapan matamu yang lelah karena mencari nafkah Ada cinta yang tak pernah surut kepadaku.
Ibuku merupakan orang yang paling aku sayangi. Ia merupakan sosok orang tua yang membesarkan ku sendiri sedari kecil, ibu ku merupakan single parents
yang membesarkan ku sedari kecil. Sejak kecil orang tua ku sudah bercerai dan aku tinggal bersama ibu ku dan juga saudara saudara ku. Ibu ku merupakan seorang pekerja keras. Ia berusaha keras untuk membesarkan anak anak nya. Ia Bekerja dari pagi hingga malam.
Ia pernah melakukan banyak pekerjaan mulai dari cathering makanan, supir grab, supir taxi, dan berjualan. Apapun ia lakukan hanya untuk menyekolahkan kami. Sering kali aku membuat nya marah karena kelakuan ku saat kecil, aku yang dulu tidak menurut dan selalu membantah perintah nya. Saat dulu aku berfikir bahwa aku yang benar dan ibu ku hanya bisa marah marah saja dan tidak mengerti apa yang aku rasakan.
Tapi kini aku sudah sadar bahwa apa yang diperintahkan oleh ibu ku selau demi kebaikan ku. Mungkin pada saat itu ibu ku sedang lelah tetapi aku malah membantah nya yang membuat nya marah padaku. Bahkan sekalipun aku tidak pernah bertanya kepada nya apa kah dia lelah?
Apakah dia sudah makan?
Mungkin aku terlihat sangat egois tapi pada saat itu pun aku sedang melewatkan masa masa remaja dan masa kecil yang sangat sulit bagiku, kehilangan sosok orang tua cukup berat bagi ku. Aku yang dulu selalu merasa sendirian dan tidak punya satu orang pun untuk bersandar. Hal tersebut yang membuat diri ku menjadi pribadi yang cukup egois dan hanya memedulikan perasaan ku sendiri
Tapi sekarang aku sadar bahwa ibu ku sama menderita nya dengan ku, mungkin bisa jadi lebih menderita dari ku. Tetapi ia tak pernah mengeluh dengan ku dan membanding bandingkan hidup kami. Aku tau hidup dia lebih menderita karena masa kecil nya pun tidak bahagia dan tidak mendapatkan sosok orang tua dalam hidup nya.
Aku merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi dahulu, ibu maafkan aku yang selalu membantah perintah mu dan jarang nurut dengan mu. Sebenar nya aku sangat menyangangi mu. Semoga ibu selalu bahagia dan semoga aku bisa membahagiakan mu. Bertahun-tahun melangkah, memikul beban yang berat, Langkah demi langkah, tak
pernah lelah terdiam, Ibu merupakan pahlawan dalam kehidupan ku, tiada ragu dan gentar, Merangkai mimpi-mimpi, menyemai harapan dalam sanubarinya.
Tiap hari, ia menghadapi badai dan gelombang, Namun tetap tegar, menjelma menjadi pelabuhan yang aman,Bak pohon yang kokoh, akarnya merajut tanah, Ibu ku, simbol kekuatan, cinta yang tak pernah pudar.
Dalam senyumnya terukir cerita panjang, Kisah perjuangan yang takkan pernah pudar, Ibu ku, tiang utama dalam rumah tangga, Dengan cinta abadi, merangkai impian menjadi nyata. Terima kasih, ibu, atas segala pengorbanan dan kasih sayangmu, Meski kata-kata tak terucap, namun kau selalu ada untuk ku.