GP Ansor Desak Polresta Surakarta Usut Kasus dan Tangkap Pelaku Penyerangan di Pasar Kliwon Solo

Senin, 10/08/2020 - 03:47
Ketua Cabang GP Ansor Kota Surakarta Arif Syarifudin menyampaikan pernyataan sikap terkait kasus penyerangan oleh kelompok massa di Mertodranan Pasar Kliwon Solo
Ketua Cabang GP Ansor Kota Surakarta Arif Syarifudin menyampaikan pernyataan sikap terkait kasus penyerangan oleh kelompok massa di Mertodranan Pasar Kliwon Solo

Klikwarta.com, Solo - Puluhan orang dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Cabang Surakarta beserta Barisan Ansor Serba Guna (Banser) mendatangi Mapolresta Surakarta, pada Minggu (09/08/2020) siang.

Mereka mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus penyerangan berujung penganiayaan hingga mengakibatkan tiga orang terluka yang dilakukan oleh kelompok massa di saat pelaksanaan acara adat keluarga Midodareni (acara persiapan dan doa menjelang acara pernikahan), di kawasan Jalan Cempaka No. 81 Kampung Mertodranan Rt 1/1 Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pesar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 8 Agustus 2020.

Ketua Cabang GP Ansor Kota Surakarta, Arif Syarifudin menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras aksi brutal dan main hakim sendiri yang dilakukan oleh kelompok massa penyerang.

"Kami mengecam keras kegiatan (tindakan) anarkisme dan main hakim sendiri di Kota Surakarta. Yang mana tadi malam kita lihat di video viral, bahwa itu tidak dibenarkan, karena negara kita merupakan negara hukum," tegas Arif Syarifudin kepada wartawan di Mapolresta Surakarta. 

Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa pihaknya juga mendukung aparat kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas serta menangkap para pelaku penyerangan.

"Kami mendukung langkah - langkah kepolisian untuk mengambil tindakan - tindakan hukum segera serta menangkap para oknum - oknum yang terlibat," tandas Arif Sarifudin.

S

Sementara itu, Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai menyatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pihak GP Ansor Kota Surakarta itu.

"Saya sangat mengapresiasi dari rekan - rekan Banser. Karena negara kita ini adalah negara Bhineka Tunggal Ika, dimana perbedaan - perbedaan itu diakui oleh negara. Oleh karena itu tidak boleh ada kelompok - kelompok yang intoleran di negara ini, khususnya di Kota Solo. Maka dari itu, support dari rekan - rekan Banser sangat memotivasi kami untuk segera mengungkap kasus dari kejadian tadi malam," ungkap Andy Rifai.

Lebih lanjut, Kapolresta Surakarta itu juga mengimbau agar masyarakat tetap bersatu padu untuk saling menciptakan Kota Solo yang aman, damai, toleran dan Bhineka Tunggal Ika.

Terkait antisipasi terjadinya peristiwa serupa di kemudian hari, Kombes Pol Andy Rifai berharap agar masyarakat dapat melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian dalam setiap penyelenggaraan kegiatan. Sehingga dapat dilakukan monitoring dan pengamanan.

"Oleh karena itu tentu saja kami berharap kepada masyarakat agar bisa berkoordinasi dengan kami. Setidaknya Bhabinkamtibmas kita ada selalu dua puluh empat jam di lapangan, kemudian petugas - petugas patroli kita dari Polsek ada yang bisa dimintai tolong untuk pengamanan itu" tandasnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Kelompok Laskar dilaporkan melakukan penyerangan di rumah keluarga almarhum Habib Segaf Al-Jufri saat menggelar acara Midodareni, pada Sabtu, 8 Agustus 2020. Ratusan massa penyerang yang berkumpul di sekitar lokasi kejadian pun berteriak sambil memaksa agar acara tersebut dibubarkan.

Atas penyerangan itu, tiga orang yakni Habib Umar Assegaf (54), Habib Hadi Umar (15) dan Habib Husin Abdullah (57) menjadi korban dan mengalami sejumlah luka sehingga harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kustati Solo. Selain itu massa yang beringas juga dilaporkan merusak sejumlah kendaraan termasuk dua sepeda motor yang sedang terparkir di sekitar lokasi kejadian.

(Pewarta : Kacuk Legowo)

Related News