F-PPP : Covid-19 Meningkat Akibat Masyarakat Termakan Hoax Pembodohan

Kamis, 22/07/2021 - 07:32
Habib Mahdi
Habib Mahdi

Klikwarta.com, Jawa Timur - Masih tingginya kasus covid- 19 saat ini khususnya di Jatim, membuat anggota Fraksi PPP DPRD Jatim, Mahdi mengajak masyarakat untuk tidak percaya Hoax-hoax yang tersebar di medsos yang saat ini marah dan menyesatkan.

Menurut Mahdi, disaat Indonesia telah mengalami badai pandemi kedua, sejak bulan Juni. Kasus baru CoViD-19.  terjadi “pecah rekor” jumlah pasien. Puncaknya mencapai 57 ribu lebih kasus dalam sehari. Menjadi yang paling banyak di dunia.

Ironisnya ini semakin diperparah dengan munculnya Hoax pembodohan masyarakat, tidak percaya COViD-19. Padahal kata Mahdi, wabah CoViD-19 itu nyata, bukan fiksi, bukan khayalan. 

"Akibat hoax ini banyak masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. Menjadikan masyarakat tidak mengenakan masker di tempat umum, termasuk di tempat ibadah dalam berjamaah. Sehingga makin banyak masyarakat tertular COViD-19," ujarnya, Rabu (21/07/21).

Dengan membludaknya pasien Covid-19 membuat rumah sakit overload. Bahkan sampai menolak pasien, karena ruang rawat inap dan isolasi sudah penuh. 

"Semakin berbahaya manakala masyarakat yang sudah terpapar tidak cepat tertolong. Realitanya, semakin banyak rakyat meninggal karena terpapar CoViD-19," paparnya.

Ironisnya lagi, saat ini juga ditambah hoax info palsu tentang vaksin. Padahal vaksin sangat penting untuk menumbuhkan kekebalan tubuh. Berbagai hoax tentang vaksin tutur pria asli Probolinggo akrab di panggil Habib ini, menyebabkan masyarakat enggan, bahkan sampai tidak mau mendaftar untuk vaksinasi, sehingga rentan terhadap wabah yang sedang mengganas. 

"Hoax tentang vaksin juga diikuti narasi dan gambar fakta palsu akibat vaksin. Berdasar penelitian Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), tidak pernah terjadi dampak vaksinasi.  Tetapi hoax malah bisa menyebabkan orang mati, karena terpapar CoViD-19, yang tidak tertangani secara baik. Seharusnya Covid-19, bisa dicegah melalui vaksinasi," ungkapnya.

Selain itu, Hoax lanjutnya juga mengakibatkan orang sakit tidak dibawa ke rumah sakit karena khawatir  di-Covid-kan. Padahal tidak ada satu dokter atau perawat yang suka dengan Covid-19. Sehingga seringkali pasien dibawa ke rumah sakit dalam keadaan parah, sangat sulit tertolong.

Untuk itu lanjut Habib Mahdi, dirinya mengajak mari berhenti membuat hoax, dan tidak meneruskan share berita hoax di media sosial, yang bisa menjadi pembunuh paling kejam.

"Tetap patuh protokol kesehatan 3M. Mengenakan masker secara baik dan benar, Mencuci tangan dengan sabun, dan Menjaga jarak antar orang, menjauhi kerumunan," pungkasnya.

Related News