Klikwarta.com Bireuen – Kondisi kedamaian ditempat kerja yang sepatutnya diidamkan manusia dari segala komunitas nampaknya tak berujud di kantor pemerintahan Kabupaten Bireuen, khususnya pada SKPK Satpol PP dan WH. Belum berujung kasus yang diperankan oleh Kasatpol PP/WH bersama Bendaharanya dalam bentuk redam-redam jatah pegawai, kini gempar lagi kejadian hantam kromo seorang ASN golongan III gara-gara jatah Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) Januari–Februari tidak dibayarkan.
Maksud ingin menanyakan alasan bendahara tidak memasukkan jatah dua bulan TPK ke dalam rekeningnya, oknum PNS inisial He tersulut emosi, lalu bereaksi ala “Bobo Boy”. Tak ayal, mobiler dalam ruangan Sa selaku Bendahara di lantai II pun jadi sasaran obrak–abrik. PNS murka.
Betapa tidak, keterangan yang dihimpun Klikwarta menyatakan, dihari kejadian seluruh pegawai Satpol PP/WH Bireuen, khususnya yang sudah berstatus PNS dibayarkan jatah TPK Januari–Februari dengan sistem pembayaran via rekening masing-masing.
Akan tetapi, khusus rekening atas oknum PNS He jabatan Kasubbag Keuangan nihil, alias tidak ada dana masuk. Ketimpangan itu sempat diupayakan klarifikasi kepada bendahara menyangkut jatah TPK yang belum diterima. Beberapa kali upaya menghubungi lewat ponsel tak digubris, sehingga mengakibatkan tensi darah spontanitas tak terkontrol.
Kondisi amarah yang kian meradang hingga karena oknum bendahara tidak berada di kantor, maka luapan telaknya terlampiaskan terhadap benda serta mobiler-mobiler yang ada diruangan Sa.
Meskipun demikian sempat berlangsung adegan sangat tak terpuji, namun Kasatpol PP dan WH Bireuen, Jamaluddin SP saat dimintai keterangan tentang hal itu secara datar dan santai menjelaskan kalau ini hanya sedikit kekeliruan antara kedua belah pihak.
"Tadi saya dan bendahara sedang diperiksa di kantor kejaksaan sehingga agak lambat muncul di kantor. Namun hal ini akan kita selesaikan segera dengan mempertemukan kedua belah pihak,” demikian tandas Kasat Jamaluddin.
(Pewarta : Roes - Brn)