Grebeg Kutowinangun Kidul Sebagai Ajang Tradisi dan Rasa Syukur Masyarakat

Selasa, 25/10/2022 - 09:41
Grebeg Kutowinangun salah satu tradisi kearifan lokal di Salatiga
Grebeg Kutowinangun salah satu tradisi kearifan lokal di Salatiga

Klikwarta.com, Salatiga – Tradisi Grebeg Kutowinangun Kidul kembali diadakan setelah sekian tahun vakum.  Diadakannya tradisi Grebeg Kutowinangun Kidul bertujuan agar tradisi ini tidak hilang dengan perkembangan jaman. Senin (24/10/2022)

 

Lurah  Kutowinangun Titin Eka Novia mengatakan kegiatan  Grebeg Kutowinangun Kidul merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun di setiap bulan Maulud, akan tetapi kegiatan ini sudah lama tidak dilakukan dikarenakan adanya pandemi Covid-19 beberapa saat lalu.

" Kegiatan ini sudah lama tidak diadakan dikarenakan beberapa faktor sehingga saat ini kita upayakan dilaksanakan  agar tradisi yang telah ada tidak hilang,"kata Titin Eka Novia.

.

Dalam kegiatan ini turut diarak 13 gunungan yang terdiri dari berbagai ukuran dan isinya,  Ada yang diisi sayur mayur, buah buahan, makanan dan lain sebagainya. Gunungan ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas apa yang telah diberikan Tuhan YME kepada umatnya.

"Gunungan yang dibuat berdasar potensi daerahnya, ada sayur mayur dan buah, kopi, apem dan penganan, serta enting-enting gepuk aoalagi Salatiga terkenal dengan sayuran dan makanan khasnya yaitu enting-enting," jelasnya.

 

Lurah Kutowinangun tersebut juga mengatakan jika Grebeg Kutowinangun Kidul memiliki nilai budaya dan sejarah.

"Budaya karena ini memang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kearifan lokal masyarakat dan kegiatan ini juga menggerakkan perekonomian masyarakat juga," tambahnya.

.
Lurah Titin yang selalu didukung ibunda tercinta

Nilai sejarah yang dimaksud oleh Titin Eka Novia adalah napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro dan prajuritnya bernama Johar Manik. Beliau adalah panglima dengan nama samaran Johar Manik, ada berbagai petilasan di daerah Kutowinangun ini   yang bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme dan kepahlawanan.

Titin Eka Novia juga mengatakan selain pawai Grebeg Kutowinangun Kidul diadakan juga berbagai kegiatan lainnya seperti, Peken (pasar)  Sudiran yang menjual berbagai makanan khas tradisional, festival dolanan anak, dan pasar murah.  (m@s)

 

Related News