
Bupati Karanganyar, Rober Christanto, meninjau lokasi perbaikan jalan Ngadiluwih Matesih di depan SMKN 1 Matesih, Kamis (22/5/2025)
Klikwarta.com, Karanganyar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp3,7 miliar untuk rehabilitasi Jalan Ngadiluwih - Matesih.
Proyek vital ini merupakan bagian dari program prioritas pembangunan infrastruktur tahun 2025. Meskipun total panjang jalan mencapai 5,93 kilometer, rehabilitasi menyeluruh pada tahap awal akan difokuskan pada 1,5 kilometer. Sisa ruas jalan sepanjang 4,43 kilometer akan ditangani dengan metode tambal sulam atau patching aspal karena adanya keterbatasan anggaran.
Bupati Karanganyar, Rober Christanto, meninjau langsung lokasi perbaikan di depan SMKN 1 Matesih pada Kamis (22/5/2025). Ia menekankan bahwa perbaikan jalan ini menjadi kebutuhan mendesak, terutama mengingat fungsinya sebagai jalur strategis yang menghubungkan pusat kota Karanganyar dengan wilayah Matesih dan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.
"Kami menyadari keterbatasan anggaran setelah dilakukan efisiensi pada sejumlah kegiatan. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Karanganyar terus berupaya maksimal agar perbaikan infrastruktur tetap berjalan bertahap sesuai skala prioritas," ujar Rober.
Proyek yang dikerjakan oleh CV Putra Kalingga ini telah dimulai pada Mei 2025 dengan target penyelesaian dalam 120 hari kalender.
Perbaikan jalan dilakukan dengan pelapisan ulang aspal dua lapis menggunakan material AC-BC dan AC-WC setebal 10 sentimeter. Selain itu, untuk menjaga stabilitas struktur jalan, akan dilakukan perkerasan bahu jalan dengan beton selebar 0,5 meter di sisi kanan dan kiri pada titik-titik yang membutuhkan, serta pembangunan talud pengaman jalan.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar, Margono, menjelaskan bahwa berdasarkan data, sekitar 80 persen kondisi jalan Ngadiluwih - Matesih berada dalam kategori sedang, sementara 20 persen lainnya tergolong rusak ringan.
"Peningkatan kualitas jalan dilakukan pada 1,5 kilometer, sedangkan 4,43 kilometer sisanya ditangani dengan patching karena keterbatasan anggaran. Kami fokus memperbaiki titik-titik yang berlubang dan terkelupas agar tetap fungsional," kata Margono.
Pewarta : Kacuk Legowo