Ada Apa Dengan Hutan Sumantoro?

Selasa, 28/09/2021 - 19:47
Joko Dwi pecinta budaya
Joko Dwi pecinta budaya

Klikwarta.com, Malang - Hutan Sumantoro, yang terletak di Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, menjadi target eksplorasi (selasa,28/9/2021), sekaligus mengupasnya dari berbagai perspektif. 

Dua pekan lalu, dihebohkan kabar orang hilang di hutan Sumantoro, dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Samin (70 thn) warga RT 29 RW 01 Desa Sidodadi, dinyatakan hilang saat berada di kawasan hutan tersebut.

Menurut Imron (keponakannya), sekitar pukul 05.30 Wib pada 14 September lalu, Samin berangkat mencari biji kopi di hutan Cungkup, diantar keponakannya dengan menggunakan sepeda motor. 

Hingga sore hari, Samin tak dijumpai sudah pulang di rumahnya, dan saat itu pihak keluarga mulai berinisiatif mencari keberadaannya, namun hasilnya nihil. 

Ujungnya, keluarga melaporkan peristiwa tersebut kepada perangkat desa setempat, kemudian dilanjutkan ke pihak terkait. Terakhir kalinya, Samin terlihat memakai celana warna biru, baju warna putih bergaris merah, dan bertopi. 

Pencarian skala besar dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya RAPI, PMI, SAR Trenggana, SAR Kanjuruhan beserta warga setempat, tetapi hingga saat ini, Samin belum ditemukan.

Dibalik kabar orang hilang, hutan Sumantoro sendiri memiliki potensi besar, khususnya wisata alam. Pemandangan perbukitan disekitarnya terlihat jelas dari kejauhan, dan pohon-pohon berdiameter besar, mendominasi kawasan tersebut.

Dari motor trail, off road, foto pre wedding, camping ground hingga outbond, pernah diadakan di hutan Sumantoro ini. Tak cuma itu, hutan ini tak luput dari perhatian perguruan tinggi untuk menggelar KKN.

Menurut Joko Dwi, pecinta budaya, hutan Sumantoro memiliki potensi besar menarik publik untuk datang berefreshing menjauh dari keramaian. 

"Suasananya masih alami, akses jalan menuju lokasi wisata hutan sudah tersedia, lebarnya standard. Tempat ini cocok untuk acara apapun, tempatnya luas, udaranya sejuk, warganya ramah-ramah".

Selain wisata, hutan Sumartono menjadi penopang kesejahteraan warga setempat yang didominasi profesi petani. Berbagai tanaman pangan seperti jahe, ketela, jagung dan lainnya, tumbuh subur di hutan ini. (dodik)

Related News