Kopi Bengkulu Tampil pada Pameran IMF-Bank Dunia di Bali

Senin, 01/10/2018 - 20:31
Kopi Bengkulu
Kopi Bengkulu

Klikwarta.com - Kopi Bengkulu akan disajikan dalam pertemuan IMF ( International Monetary Fund) bersama World Bank dan seluruh kepala Bank Sentral, termasuk ratusan kepala negara di Bali pada 14-19 Oktober 2018 mendatang. 

IMF adalah organisasi internasional beranggotakan 189 negara yang bertujuan mempererat kerja sama moneter global, memperkuat kestabilan keuangan, mendorong perdagangan internasional, memperluas lapangan pekerjaan sekaligus pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia.

Melalui Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia di Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, satu terobosan bakal dilakukan Bank Indonesia untuk memperkenalkan kopi asli Bengkulu dalam forum internasional. Tidak main-main, Kopi Bengkulu akan hadir dalam pertemuan para pengambil kebijakan ekonomi internasional bertajuk IMF-World Bank Annual Meeting.

"Pemilihan produk, melalui proses seleksi yang sangat ketat," ungkap Endang (30/09).

Kopi bengkulu

Kopi Bengkulu yang dibawa ke Bali berasal dari para petani di Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, dan beberapa wilayah penghasil kopi lain di Bengkulu dengan pola panen petik merah yang diolah dengan proses khusus, sehingga menghasilkan kopi bermutu tinggi dan masuk kategori kopi premium robusta maupun arabika. Sebagian sudah dalam bentuk kemasan sebagai contoh dan sebagian lagi berupa biji kopi asli.

Sementara Kain Batik Besurek dan Minuman kemasan Jeruk Kalamansi juga diajukan dalam pameran produk yang akan diseleksi, hanya saja yang terpilih adalah kopi Bengkulu yang lolos dan akan bergabung dengan produk lain di Indonesia pada ruang pamer Bank Indonesia.

Hadirnya kopi Bengkulu dalam pertemuan tahunan IMF-WB Annual Meeting membawa kabar baik bagi para petani kopi Bengkulu. Setidaknya, peluang ekspor langsung dari Bengkulu ke mancanegara terbuka lebar melalui ajang promosi tersebut.

Ketua Komunitas Kopi Bengkulu, Herry Supandi mengatakan, saat ini para petani kopi mulai mengubah pola panen yang selama ini dengan memetik buah secara asalan menjadi petik merah. Beberapa pelaku ekspor kopi Indonesia mulai melirik Bengkulu yang memiliki potensi buah kopi berkualitas tinggi.

"Untuk ekspor, pola petik merah punya nilai jual yang tinggi," tegas Herry.

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan, pemerintah daerah sangat menghormati dan menjanjikan kemudahan birokrasi bagi para pemain ekspor kopi untuk datang ke Bengkulu. Pihaknya, melalui Dinas Perdagangan juga terus melakukan edukasi kepada para petani dan sosialisasi dalam bentuk mengikuti berbagai acara bertaraf nasional maupun internasional.

Potensi kopi Bengkulu sangatlah besar, harus dikelola untuk menghasilkan pendapatan daerah dan menguntungkan para petani yang selama ini diatur para tengkulak dari luar Bengkulu. Apalagi, hingga saat ini Bengkulu belum pernah melakukan ekspor langsung ke luar negeri.

"Harus ada terbobosan, ini potensi ekonomi," kata Rohidin Mersyah. (Bisri) 

Related News