Media Cetak: Tantangan dan Masa Depan

Kamis, 21/07/2022 - 12:10
ilustrasi
ilustrasi

Oleh:Vidiana Lihayati/Politeknik Negeri Jakarta

Media massa pada era digital kian saling bersaing. Tampaknya, desas-desus tergantikannya media cetak dengan media elektronik meluas ke berbagai kalangan. Hadirnya perusahaan media online menjadi penyebab utama persepsi baru tersebut timbul.

Tentu menjadi suatu pekerjaan baru bagi perusahaan media cetak untuk segera mengatasi demi eksistensinya di tengah zaman yang serba maju ini. Mengutip dari Republika.com (09/02/2014), Media cetak akan terus hidup. Bahkan, antara media cetak dan online justru akan saling bersinergi untuk menyampaikan informasi yang kaya dan beragam.

Media cetak tetap mampu bertahan dengan pemberitaannya secara aktual dan mendalam. Ibarat unsur 5W+1H, ketika media online memberitakan apa, siapa, di mana, dan kapan, maka media cetak mengupas lebih dalam perihal mengapa dan bagaimananya suatu peristiwa. Media cetak tetap sangat dibutuhkan pembaca. Apalagi, bila media cetak itu mempunyai segmentasi khusus.

Masih dikutip dari laman republika.com, melalui pernyataan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Eko Maryadi, “Kedalaman dan ketajaman muatan pemberitaan media cetak tidak bisa tergantikan oleh media online.”

Berikut beberapa tantangan yang bisa menjadi poin peluang bagi media cetak dalam menghadapi masa digitalisasi, diantaranya dilihat dari tolak ukur konvergensi seiring berkembang pesaing, menjadi motivasi media lawas ini lebih bersemangat lagi untuk berbenah dan menghadirkan berita-berita unggulan.

Akibat kemudahan dalam membuat berita saat ini, penting peran media menampik berita hoaks yang tidak sesuai dengan isi berita pada media online. Tentunya pada kecepatan dan akurasi data menjadi syarat utama. Semua media pasti berlomba–lomba ingin menjadi yang pertama memberitakan peristiwa, tentu mengedepankan kecepetan dan menyampingkan akurasi.

Kinerja jurnalis media cetak inilah yang kemudian harus mampu menyampaikan suatu informasi sesuai fakta dan akurasi, namun tambahannya juga dengan kecepatan memuat berita sebelum basi. Tak heran jika sampai saat ini media cetak masih dipilih untuk sumber berita terakurat dibanding media online. Walau pada dasarnya hoaks tetap menjadi tantangan tersendiri bagi media cetak lantaran harus benar-benar lebih cerdas lagi dalam mengemas berita.

Adapun tantangan dari external lain terkait rendahnya minat baca yang menjadi tantangan tak berujung bagi media cetak. Jika persepsi masyarakat Indonesia menyatakan bahwa media cetak akan tenggelam dengan media online, mungkin itu bukan karena derasnya arus digital saat ini, bisa jadi karena minat baca masyarakat Indonesia yang masih sangat minim. Faktor pendukung, bisa jadi karena adanya biaya dalam mengakses berita. Media cetak perlu membeli langsung, media online perlu kouta internet.

Lainnya, banyak sekarang ini media dijadikan alat politik. Apalagi kemudahan di era digital siapa saja bisa dengan mudah membuka perusahaan media online yang tentu segmentasinya bisa terkhusus ke mana pesanan dari si pemegang kekuasaaan. Tentu ini tantangan yang sulit pula. Independensi sebuah media dipertaruhkan. Meskipun demikian, bukan berarti media harus tumbang, justru tetap bertahan mengubah tantangan menjadi kekuatan.

Pada era konvergensi media, seyogyanya memang perusahaan penerbit surat kabar dan majalah tak hanya mengandalkan satu media. Perlahan demi perlahan media cetak pun mulai membuka platform digital melalui situs online mereka yang merupakan salah satu upaya perusahaan media cetak tetap memenuhi permintaan masyarakat, guna informasi yang bersifat breaking news dalam mengikuti zaman. Contohnya, kompas.com, tempo.co dan sindonews.com.

Diperlukan strategi yang sesuai untuk meningkatkan diri media menghadapi era digitalisasi, sebagai berikut.

  1. Tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pembaca

Media harus memiliki kiat-kiat tersendiri atau manajemen. Media itu sehat dilihat dari advertorial atau iklan. Salah satu indikator media itu sehat jika iklannya berimbang dengan berita. Terus membangun relasi dengan perusahaan- perusahaan.

  1. Tetap berinovasi dalam menciptakan ide – ide yang baru

Inovasi merupakan usaha menkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Dengan inovasi, seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, serta kebijakan.

Saat ini, media mulai dapat mengembangkan akun channel youtube dengan dukungan media social facebook, Instagram yang bisa didominanasi berita dalam bentuk audio visual. Surat kabar digital memiliki ciri interaktif. Para pengguna atau user dan penyedia informasi dapat memberikan respon atau umpan balik satu sama lain secara langsung, tidak tertuda seperti surat kabar konvensional.

Di era sekarang ini, memang bukan hanya media yang dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman (multitasking). Media mampu melihat potensi para sumber daya manusianya guna mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan segala fasilitas termasuk memulai e-paper atau koran digital, juga website online.

Related News