Pernyataan Pers 2023, Menlu Retno: Terakhir dan Bukan yang Akhir “Kepemimpinan di Dunia yang Menantang"

Sabtu, 14/01/2023 - 15:33
Pidato awal tahun Menlu RI Retno Marsudi
Pidato awal tahun Menlu RI Retno Marsudi

Klikwarta.com, Jakarta - Selamat Tahun Baru 2023. Mari kita jadikan 2023 menjadi tahun yang lebih damai dan sejahtera bagi kita semua. Kita baru saja melalui tahun yang penuh tantangan. Pertanyaannya selalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi berbagai tantangan? Apakah kita ingin menjadi bagian dari masalah? Atau menjadi bagian dari solusi? Sudah menjadi komitmen Indonesia untuk selalu menjadi bagian dari solusi.

Paska KTT G20, Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan, saya quote: “I think in a very difficult context in which geopolitical divides have reached a climax, Indonesia has demonstrated an enormous capacity to bring parties together to promote dialogue and to try to push for solutions”. [Saya pikir dalam konteks yang sangat sulit di mana perpecahan geopolitik telah mencapai klimaksnya, Indonesia telah menunjukkan kapasitas yang sangat besar untuk menyatukan berbagai pihak untuk mempromosikan dialog dan mencoba mendorong solusi.]

Presidensi G20 Indonesia dilakukan di tengah situasi dunia yang sangat sulit. Hampir semua pihak pesimis bahwa G20 akan dapat bekerja, bahwa G20 akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.

Syukur alhamdullillah, semua kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Kepemimpinan Indonesia mampu menjadikan G20 tetap utuh, dapat bekerja, dan menghasilkan banyak kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia, termasuk bagi negara-negara berkembang.

KTT G20 juga menghasilkan sebuah Deklarasi. Deklarasi Bali yang berbobot. Tanpa mengorbankan prinsip-prinsip Piagam PBB, Deklarasi Bali mampu menghadirkan komitmen kerja sama yang konkret.

Selama Presidensi, Indonesia berhasil mencapai beberapa terobosan kerja sama, antara lain:

• Pembentukan Pandemic Fund;
• Bali Compact dan Bali Energy Transition Roadmap;
• Digital Innovation Network; serta
• Operasionalisasi Resilience and Sustainability Trust untuk bantu ruang fiskal negara berkembang.

Deklarasi Bali dilengkapi Annex berisi 361 list kerja sama dan proyek antara G20 dan mitra untuk dunia.

Satu tanggung jawab besar sebagai Presiden G20 telah dapat ditunaikan Indonesia dengan baik. "While we lead, we unite. While we lead, we deliver." [Saat kita memimpin, kita bersatu. Sementara kami memimpin, kami memberikan]".

Saya ingin sampaikan sekali lagi penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung Presidensi Indonesia di G20.

Indonesia membuktikan bahwa persahabatan dan kolaborasi telah mendatangkan manfaat bagi dunia.

"I wish India all the best for the G20 Presidency, and Indonesia will render its full support to India." [Saya mendoakan yang terbaik bagi India untuk Presidensi G20, dan Indonesia akan memberikan dukungan penuh kepada India.]”

Selain menjalankan Presidensi G20, selama 2022, diplomasi Indonesia juga terus dijalankan secara aktif:

Pertama, pelaksanaan diplomasi kedaulatan.

Tahun kemarin, perundingan batas maritim dilakukan dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Palau. Beberapa kemajuan yang dicapai antara lain ditandatanginya kesepakatan batas ZEE Indonesia-Vietnam setelah perundingan 12 tahun.

Semua perundingan batas maritim dijalankan Indonesia dengan sepenuhnya menghormati UNCLOS 1982.

Sementara untuk batas darat, berbagai perundingan dengan Malaysia dan Timor-Leste kembali diintensifkan. Indonesia dan Malaysia juga telah menyelesaikan perundingan revisi Perjanjian Perlintasan Perbatasan dan Perjanjian Perdagangan Perbatasan yang akan ditandatangani tahun ini.

Kedua, pelaksanaan diplomasi pelindungan WNI

Sepanjang 2022, telah diselesaikan lebih dari 30 ribu kasus pelindungan WNI, termasuk:

• Pemulangan 422 WNI korban sindikat online scams dari Kamboja;
• Pembebasan 22 WNI dari ancaman hukuman mati;
• Evakuasi 133 WNI dari Ukraina; dan
• Fasilitasi pengembalian hak-hak finansial WNI di luar negeri lebih dari 120 milyar rupiah.

Upaya pencegahan juga terus diperkuat melalui kesepakatan bilateral dengan Malaysia dan Arab Saudi, dua negara dengan tingkat konsentrasi PMI.

Di tingkat multilateral, Indonesia juga mendorong pembentukan norma internasional terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran, baik pekerja sektor domestik maupun profesional.

Ketiga, diplomasi ekonomi

Di tengah situasi dunia yang sulit, diplomasi ekonomi terus diperkuat. Selama menjalankan Presidensi G20, secara bilateral telah dihasilkan 140 proyek kerja sama, dengan nilai 71 miliar USD, atau lebih dari 1.100 triliun rupiah.

Just Energy Transition Partnership juga telah disepakati senilai 20 milyar USD, atau lebih dari 312 triliun rupiah. Peningkatan akses pasar dilakukan melalui percepatan finalisasi perjanjian perdagangan bilateral dengan Chile, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Jepang, dan Mauritius.

Di tingkat regional, ratifikasi RCEP selesai dilakukan. Dilakukan juga perundingan upgrading perjanjian ASEAN-Australia-New Zealand FTA, ASEAN-Hong Kong FTA, dan dukungan Indonesia Expo 2022 telah menghasilkan transaksi lebih dari 15 miliar USD, atau setara dengan 233 triliun rupiah.

Pertemuan bisnis dengan negara Amerika Latin dan Karibia dan negara Eropa Timur kembali dilakukan, dengan nilai kerja sama sebesar ratusan juta USD.

Keempat, pelaksanaan diplomasi kesehatan.

Selama pandemi, diplomasi dijalankan untuk mendukung pemulihan kesehatan nasional dan global. 516 juta dosis vaksin telah diperoleh Indonesia. 137 juta dosis diantaranya diperoleh melalui kerja sama bilateral dan multilateral. 412 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.

Indonesia terus memperjuangkan akses vaksin bagi semua negara melalui co-chairmanship-nya dalam COVAX AMC Engagement Group. Hingga Desember 2022, COVAX telah menyalurkan 1,88 milyar dosis vaksin ke 146 negara, termasuk 103 juta dosis ke Indonesia. Indonesia juga menjadi salah satu tuan rumah ACPHEED, menjadi tuan rumah AIDHM, dan aktif mengawal proses penyusunan Pandemic Treaty yang baru.

Kontribusi keuangan untuk dunia di bidang kesehatan juga diberikan melalui hibah 50 juta USD untuk Pandemic Fund, 5 juta USD untuk CEPI, komitmen 15,5 juta USD kepada Global Fund, dan 5 juta USD untuk mekanisme Regional Reserve of Medical Supplies. Untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional, diplomasi bekerja untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan produksi vaksin di kawasan. Indonesia telah terpilih sebagai penerima teknologi vaksin mRNA dari WHO.

Bulan Oktober lalu, Presiden Indonesia telah meluncurkan IndoVac, Vaksin COVID-19 produksi dalam negeri, hasil kolaborasi Bio Farma dengan Baylor College of Medicine dari Amerika Serikat.

Kelima, kontribusi Indonesia di kawasan dan dunia

Situasi pandemi dan berbagai krisis lainnya tidak menyurutkan kontribusi Indonesia untuk dunia. Sepanjang tahun lalu, perhatian dunia terfokus pada perang di Ukraina.

Secara konsisten, Indonesia menyampaikan pentingnya penghormatan prinsip integritas wilayah dan kedaulatan negara lain.

Secara konsisten, Indonesia mengajak pihak-pihak terkait untuk memulai pembicaraan damai dan menghentikan perang.

Indonesia juga berupaya agar re-integrasi ekspor grains dari Ukraina dan gandum serta pupuk dari Rusia dapat dilakukan.

Dalam konteks inilah, kunjungan Presiden Indonesia dilakukan ke Kyiv dan Moskow pada bulan Juli lalu.

Sebagai wujud kepedulian terhadap kemanusiaan, Indonesia telah memberikan bantuan hibah tunai, obat-obatan dan alat kesehatan, serta komitmen rekonstruksi rumah sakit di Ukraina. Untuk Afghanistan, selain bantuan kemanusiaan, Indonesia terus aktif mendukung rakyat Afghanistan, terutama kaum perempuan Afghanistan, antara lain melalui:

• Dialog Ulama Trilateral Afghanistan-Indonesia-Qatar di Doha;
• Aktif berpartisipasi dalam misi ulama OKI ke Kabul;
• Penandatangan dengan Qatar untuk perkuat bantuan kemanusiaan
dan pengembangan kapasitas bagi Afghanistan; dan
• Bulan Desember menyelenggarakan International Conference on Afghan Women’s Education untuk mendukung pendidikan bagi perempuan Afghanistan.

Terkait Palestina, dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina terus dilakukan. Bantuan kemanusiaan diberikan dalam bentuk hibah sebesar 14,4 miliar rupiah untuk penanganan dampak pandemi, 7,2 miliar rupiah melalui ICRC, 3 miliar rupiah dialokasikan setiap tahun untuk pengungsi Palestina melalui UNRWA.

Indonesia juga selalu berupaya untuk hadir, bersolidaritas dengan negara-negara sahabat, antara lain melalui bantuan kemanusiaan pada bencana Banjir di Pakistan, dampak krisis ekonomi di Sri Lanka, pandemi di beberapa negara Pasifik, antara lain Solomon Islands, PNG, dan Fiji. Sepanjang tahun lalu, pemajuan HAM di tingkat kawasan dan global terus menjadi perhatian Indonesia, antara lain melalui UPR siklus ke-4, Regional Seminar UN Convention against Torture, Regional Conversation on Human Rights, danASEAN Human Rights Dialogue 2022.

Tahun lalu, Indonesia kembali menyelenggarakan Bali Democracy Forum ke-15. Indonesia juga telah mencalonkan diri kembali sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2024-2026. Indonesia mengharapkan dukungan semua negara anggota PBB terhadap pencalonan ini.

Terkait ASEAN, apresiasi yang tinggi kepada Kamboja yang telah menjalankan Keketuaan yang baik, termasuk upaya mendorong pelaksanaan 5PC untuk Myanmar. Indonesia terus mendorong implementasi 5PC, antara lain melalui inisiasi pertemuan para Menteri Luar Negeri di Jakarta dan Phnom Penh, dan pertemuan pada tingkat Leaders di Phnom Penh pada November tahun lalu. ASEAN kecewa. Terlepas semua upaya Ketua dan semua negara anggota ASEAN, implementasi 5PC oleh junta militer Myanmar tidak mengalami kemajuan signifikan.

Penyelesaian masalah Rohingya juga tidak mengalami kemajuan. Dalam tiga bulan terakhir ini, Indonesia menerima tambahan 644 orang pengungsi Rohingya. Dengan tambahan ini, maka terdapat 1.500 migran etnis Rohingya ter-registrasi di Indonesia. Penyelesaian masalah Rohingya menjadi lebih sulit dengan situasi Myanmar saat ini. Isu Rohingya tidak akan dapat diselesaikan jika akar masalah di Myanmar tidak diselesaikan.

Masih terkait dengan ASEAN, Indonesia juga telah menginisiasi:

• Rekomendasi High-Level Task Forces ASEAN mengenai Penguatan
Kapasitas dan Efektivitas Kelembagaan ASEAN;
• Membuat Core Elements Visi ASEAN pasca-2025; dan
• Peningkatan kemitraan ASEAN-Amerika Serikat menjadi komprehensif strategis.

Indonesia menyambut baik penerimaan secara prinsip keanggotaan Timor-Leste di ASEAN.

Untuk Indo-Pasifik, Indonesia terus mendorong kerja sama konkret yang inklusif dalam implementasi AOIP. Implementasi AOIP harus diarusutamakan dalam semua kegiatan ASEAN. Dalam konteks inilah, atas inisiatif Indonesia, telah disepakati ASEAN Leaders’ Declaration on Mainstreaming Four Priority Areas on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) within ASEAN-led Mechanisms.

Sebagai bagian dari bangsa Pasifik, berbagai upaya meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan juga terus dilakukan tahun lalu. September lalu, saya melakukan kunjungan kerja ke Fiji dan Solomon Islands.

Kerja sama pembangunan diperkuat, antara lain melalui pembangunan Regional Agriculture Training Center di Fiji untuk memperkuat ketahanan pangan di Pasifik, serah terima lapangan futsal multiguna di Solomon Islands untuk mendukung penyelenggaraan Pacific Games, dan memulai pembangunan rumah sakit di Solomon Islands.

Desember yang lalu, Indonesia telah menjadi tuan rumah Archipelagic and Island States Ministerial Forum, dan Indonesia-Pacific Forum for Development atau IPFD. IPFD akan menjadi platform untuk pengembangan kerja sama pembangunan secara terlembaga di kawasan Pasifik.

Indonesia juga berusaha mendekatkan Pasifik dengan dunia. Di bawah Presidensi Indonesia, untuk pertama kali wakil dari Pacific Islands Forum diundang dalam rangkaian acara G20. Terdapat 10 proyek kerja sama yang khusus didedikasikan untuk negara Pasifik Selatan, dua diantaranya diinisiasi Indonesia.

Tantangan dunia di tahun 2023 akan semakin berat. Ketidakpastian global dan situasi geopolitik yang sangat dinamis masih akan menjadi karakteristik dunia. Rivalitas antar kekuatan besar juga terus menajam. IMF memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,2% tahun lalu menjadi 2,7% untuk tahun ini.

Managing Director IMF sampaikan pandangan: "Sepertiga ekonomi dunia diprediksi akan mengalami resesi pada tahun ini. Bahkan di negara yang tidak mengalami resesi, ratusan juta penduduknya akan merasa berada dalam resesi”.

WFP memperkirakan setidaknya 50 juta orang akan mengawali tahun 2023 di ambang “famine”.

UN GCRG mengingatkan food access crisis yang saat ini kita hadapi dapat menjadi food availability crisis pada tahun 2023, terutama bila krisis pupuk di tingkat global terus berlanjut. Isu perubahan iklim masih akan terus menjadi perhatian dunia.

Di tengah tantangan dunia yang semakin sulit ini, cara pandang positif, kerja sama, dan optimisme, justru semakin diperlukan. Cara pandang inilah yang akan digunakan Indonesia dalam menjalankan Keketuaan di ASEAN tahun ini.

Indonesia ingin menjadikan ASEAN resilient, dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dan dunia. Dengan semangat ini, Keketuaan ASEAN 2023 mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Dengan ASEAN Matters, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN and beyond. Dalam kaitan ini, maka masa depan ASEAN mulai harus disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2045. Sentralitas ASEAN harus diperkuat agar mampu menjaga perdamaian, stabilitas, kemakmuran di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Kerja sama penanganan kejahatan lintas batas penting diperkuat. Demikian juga dengan ASEAN Human Rights Dialogue. Melalui sub-tema Epicentrum of Growth, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

The history and the story of ASEAN are always related to economy. Di tengah ancaman resesi, ekonomi Asia Tenggara diperkirakan masih lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Economists say that South East Asia is likely to stay a bright spot on a world edging toward a recession. ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan mencapai 4,7% pada 2023.

Di bawah sub-tema Epicentrum of Growth, beberapa kerja sama akan diperkuat, antara lain ketahanan pangan kawasan, ketahanan energi, kesehatan, dan kerja sama keuangan. Kawasan Indo-Pasifik yang damai dan stabil, penghormatan terhadap hukum internasional, dan kerja sama yang inklusif merupakan kunci bagi ASEAN untuk menjadi Epicentrum of Growth. Untuk itu, implementasi AOIP akan menjadi ruh besar pelaksanaan
prioritas Keketuaan Indonesia.

Banyak negara memiliki konsep Indo-Pasifik. Disinilah diperlukan sebuah sinergi, sehingga berbagai konsep tersebut tidak akan semakin memperuncing rivalitas. Paradigm of collaboration akan menjadi pendekatan Indonesia di IndoPasifik.

Indonesia akan terus menekankan bahwa Indo-Pasifik harus didekati tidak saja dari aspek security, namun juga aspek dari pembangunan ekonomi secara inklusif.

Indonesia akan menyelenggarakan flagship events selama keketuaannya di ASEAN, yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum, dengan fokus pada beberapa kegiatan, yaitu Creative Economy, Youth Conference on Digital Economy for SDGs, Infrastructure Forum, dan Business and Investment Summit.

Selama keketuaannya, Indonesia juga akan terus mempererat hubungan ASEAN dengan PIF. Mengenai Myanmar, sebagai Ketua dan sesuai amanah 5PC, Indonesia akan berupaya semaksimal mungkin membantu Myanmar keluar dari krisis politik. Office of Special Envoy akan dibentuk dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri.

Langkah yang akan diambil Indonesia akan selalu berdasar prinsip dan nilai fundamental Piagam ASEAN in its entirety, antara lain "adherence to the rule of law, good governance, and the principles of democracy and constitutional government"/ketaatan pada supremasi hukum, pemerintahan yang baik, dan prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan konstitusional

Sesuai 5PC dan keputusan KTT ASEAN di Phnom Penh, Indonesia akan melakukan engagement dengan semua stakeholders. Hanya melalui engagement dengan semua stakeholders, maka mandat 5PC mengenai fasilitasi bagi terciptanya dialog nasional dapat dilakukan. Kolaborasi dengan Utusan Khusus Sekjen PBB akan terus dilakukan.

Indonesia meminta agar akses kepada semua stakeholders diberikan untuk Sekjen ASEAN dan AHA Centre, agar mereka dapat melanjutkan misi bantuan kemanusiaan.

Keketuaan Indonesia juga akan memastikan bahwa pembangunan komunitas ASEAN akan tetap menjadi fokus utama. Isu Myanmar tidak akan dibiarkan menyandera proses penguatan pembangunan komunitas ASEAN.

KTT ASEAN akan dilakukan dua kali, yaitu bulan Mei dan bulan September.

Selain fokus pada pelaksanaan Keketuaan ASEAN, tahun ini diplomasi Indonesia juga akan diprioritaskan pada beberapa hal.

Pertama, penguatan diplomasi kedaulatan.

Perundingan perbatasan maritim akan difokuskan antara lain:

• Finalisasi Perjanjian Batas Laut Teritorial dengan Malaysia di segmen Laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian Selatan. Presiden dan PM Malaysia sudah berkomitmen untuk menandatangani pada tahun ini;
• Perundingan penetapan batas Landas Kontinen dengan Filipina; dan
• Perundingan teknis dengan Palau untuk memperoleh kesepakatan parsial garis batas ZEE di segmen tertentu. Untuk perundingan batas darat, prioritas antara lain:
• Perundingan penegasan batas darat pada unresolved segments yang tersisa dengan Timor-Leste, yaitu Noel Besi-Citrana dan Bijae Sunan-Oben;
• Menyelesaikan Outstanding Boundary Problem dalam penegasan batas darat Indonesia-Malaysia di sektor Timur, khususnya di Pulau Sebatik dan sungai Sinapad-Sesai; dan
• Reaktivasi forum Joint Border Committee Indonesia-Papua Nugini.

Kedua, memperkuat diplomasi pelindungan.

Portal Peduli WNI versi 2.0 dan versi aplikasi mobile untuk meningkatkan kualitas layanan publik akan diperkuat.

Selain itu, juga akan dilakukan:

• Percepatan pembangunan koridor migrasi ketenagakerjaan sektor formal yang aman dan teratur;
• Perluasan kerja sama dalam penanganan TPPO, khususnya terkait cyber crimes dan online scams; serta
• Penguatan peran ASEAN dalam isu pelindungan PMI.

Untuk mendukung pelaksanaan pemilu 2024, pembaharuan data WNI di luar negeri terus kita lakukan, baik di pusat maupun di perwakilan.

Tugas Kementerian Luar Negeri jelas: Memastikan pemenuhan hak politik WNI di luar negeri, dan menjamin akuntabilitas data pemilih luar negeri.

Ketiga, terus memajukan kerja sama ekonomi.

Tahun ini kita akan fokus pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi hijau. Indonesia akan melakukan percepatan penyelesaian perundingan bilateral yang saling menguntungkan, antara lain:

• CEPA dengan Kanada dan Turki;
• PTA dengan Bangladesh, Djibouti, Fiji, Iran, dan Mauritius, serta Trade in Goods Agreement dengan Pakistan;
• BIT dengan Timor-Leste; serta
• Terus meningkatkan investasi dari berbagai negara pada kawasan industri di Indonesia. Check against delivery 13

Di tingkat regional, Indonesia akan secara intensif menyelesaikan proses CEPA dengan MERCOSUR, dengan Uni Eropa, serta CEPA ASEAN Kanada.

Untuk kawasan Afrika, inisiasi pembentukan PTA akan dimulai dengan sejumlah kelompok negara, termasuk SACU, ECOWAS, dan EAC.
Berbagai business forum juga akan digelar termasuk Indonesia-Europe Business Forum.

Diplomasi untuk mendukung program BUMN Go Global akan dilanjutkan.

Kemlu juga akan mendukung penuh Bali and Beyond Travel Fair 2023 sebagai pameran wisata terbesar di Indonesia.

Bulan April ini, Indonesia akan menjadi official partner country untuk Hannover Messe di Jerman.

Diplomasi ekonomi juga akan difokuskan pada penguatan ekonomi hijau, dan akan tetap konsisten memerangi diskriminasi perdagangan internasional. Diplomasi juga akan bekerja mempertahankan kedaulatan ekonomi Indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya demi kesejahteraan rakyat.

Untuk itu, Indonesia akan melanjutkan upaya memperkuat industri hilir. Tanpa pembangunan industri hilir, negara berkembang seperti Indonesia tidak akan dapat melakukan lompatan pembangunan. Kesejahteraan merupakan hak semua negara.

Prioritas selanjutnya adalah aktif menjalankan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan. Sebagaimana amanah Konstitusi, Indonesia secara konsisten akan terus membantu perjuangan kemerdekaan Palestina. Indonesia juga akan terus membantu rakyat Afghanistan, terutama kaum wanita, terutama kaum wanita, dalam memperoleh akses pendidikan.

Dukungan bagi pelaksanaan intra-Afghan Dialogue dan kerja sama ulama, termasuk Dialog Ulama Trilateral Indonesia-Qatar-Afghanistan akan diteruskan. Indonesia akan mendorong OKI untuk lebih aktif dalam menyelesaikan isu Palestina dan Afghanistan. Indonesia akan terus mendukung upaya perdamaian Ukraina dan Rusia.

Tahun 2023, Indonesia akan menjadi Ketua MIKTA. Keketuaan Indonesia akan mengusung tiga prioritas besar: Penguatan multilateralisme, pemulihan inklusif, serta transformasi digital.
Indonesia akan berupaya meningkatkan visibilitas MIKTA sebagai bridgebuilder dalam penyelesaian berbagai isu global.

Berbekal peran, keaktifan dan kontribusi Indonesia untuk dunia, maka Indonesia telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2029-2030. Semua persiapan akan dimulai dari sekarang, dan Indonesia sangat berharap dukungan semua negara terhadap rencana pencalonan
tersebut.

Tantangan bagi diplomasi Indonesia kedepannya hanya akan bertambah berat. Lingkungan kerja yang kondusif, dan komitmen memperkuat Reformasi Birokrasi untuk meraih predikat WBK/WBBM, akan terus diperkuat. Kesetaraan dan pengarusutamaan gender akan terus menjadi bagian integral program di Pusat dan Perwakilan. Penguatan kelembagaan akan kita lanjutkan agar adaptif dengan dinamika dan tantangan di lapangan.

Last but not least/Terakhir tapi bukan yang akhir,

Peningkatan kesejahteraan akan terus diperjuangkan, Mengakhiri PPTM ini, saya ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komisi I DPR RI, teman-teman dari media, para pemangku kepentingan terkait, seluruh pihak, dan terutama kepada semua diplomat Indonesia, dimanapun teman-teman sedang bertugas saat ini.

Terima kasih atas dukungan dan kerja samanya dalam pelaksaan diplomasi Indonesia. Indonesia akan terus berkontribusi dan memainkan kepemimpinannya di tengah situasi dunia yang penuh tantangan.

Indonesia will continue to contribute and play its leadership amidst a world full of challenges.

Leadership in a challenging world.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

(Kontributor : Safarudin)

Related News