
Warga terdampak Bandara Ngloram saat berdialog dengan kepala KJPP Toto Suharto dan rekan cabang Semarang.
Blora, Klikwarta.com - Warga terdampak Bandara Ngloram Cepu, Blora tidak setuju harga ganti rugi tanah yang diajukan tim apresial dari Kantor Jasa Penilai Publik ( KJPP) Toto Suharto dan rekan cabang Semarang. Tim apresial menentukan harga tanah permeter persegi Rp 450.000. Sedangkan warga meminta harga per meter persegi Rp 496.000. Hal ini disampaikan warga saat sosialisasi nilai ganti rugi tanah di balai desa Ngloram, Jumat (24/6/2022).
"Kami sebagai perwakilan warga terdampak, masih keberatan dengan harga yang disampaikan tim apresial," ujar Juwair perwakilan warga terdampak, Jumat (24/6/2022).
Warga, lanjut Juwair, menginginkan harga tanah naik seperti tahun-tahun sebelumnya. Saat tahun 2019 lalu, harga per meter Rp 382.000 sedangkan tahun 2021 naik menjadi Rp 439.000.
"Dari tahun 2019 ke tahun 2021 saja naiknya Rp 59.000/ meter. Kok sekarang hanya naik Rp 11.000. Jadi warga minta kenaikan harga seperti tahun lalu. Jadi per meter menjadi Rp 496.000," ujar Juwair.
Menanggapi permintaan warga, kepala KJPP Toto Suharto Ufik Kurniasih menegaskan, penilaian harga tanah itu ada standarnya yakni SPI 204 dan PTI 04. Dan diatur oleh juknis penilaian tanah. Dan dasar melakukan penilaian tanah dari data pasar, analisa, kajian dan ajusment.
"Keputusan itu sudah final dan mengikat. Meliputi kerugian fisik dan non fisik serta kompensasi masa tunggu BPHTB dan notaris. Kalau memang warga tidak setuju, itu bukan ranah kami," ujar Ufik.
Sementara itu, Abd. Rozaq Kepala Satuan Pelayanan Bandara Ngloram mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pimpinan.
Mungkin ada opsi jika ada warga yang setuju akan dibayar dan yang tidak setuju akan dilewati. Tapi harus dikonsultasikan dulu ke pimpinan.
"Langkah berikutnya akan kami konsultasikan dengan BPN, tim apresial dan pimpinan. Tapi yang pasti keputusan tim apresial itu sudah final," ujar Rozaq.
Diketahui tahun 2022 pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Udara akan membebaskan lahan seluas 34. 851 meter persegi di Desa Ngloram. Lahan tersebut terdiri dari 24 bidang diantaranya bondo Desa Ngloram kecamatan Cepu. Pembebasan lahan tersebut diambil dari APBN yang menelan anggaran senilai Rp 25 Miliar.
(Pewarta: Fajar)