Rentan Masalah Kesehatan, Kadinkes Prov Bengkulu Pantau Desa Terdampak Bencana di Kabupaten Bengkulu Tengah

Selasa, 30/04/2019 - 18:07
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni

Klikwarta.com - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Provinsi Bengkulu terus menjadi perhatian dari berbagai pihak. Banyak wilayah yang terisolir dan dampak kesehatan pasca bencana merupakan salah satu permasalahan yang harus segera ditangani. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si bersama Tim Satgas Krisis Kesehatan kunjungi beberapa desa di Kabupaten Bengkulu Tengah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor, Selasa (30/4/2019).  

Kunjungan Kadinkes diawali dengan mengunjungi Pos Kesehatan di Desa Taba Terunjam, disana tim memantau kesiapan petugas kesehatan dan ketersediaan obat-obatan.

i
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni dan Tim Satgas Krisis Kesehatan Kunjungi RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah 

"Ketersediaan obat cukup pak, petugas juga kami kerahkan dari puskesmas dan beberapa bidan desa dan kami jaga secara bergiliran", jelas Ida Riyani selaku Kepala Puskesmas Ujung Karang saat bertemu dengan Tim Satgas Krisis.  

Dijelaskan juga bahwa umumnya penduduk yang datang ke posko kesehatan tersebut menderita sakit kepala dan Hipertensi.  

"Mungkin karena faktor kecemasan", ujar salah satu petugas kesehatan yang sedang bertugas.

Dalam kesempatan ini, Kadinkes Provinsi Bengkulu menyempatkan untuk mengunjungi RSUD Bengkulu Tengah, dalam kunjungannya beliau diterima langsung oleh direktur rumah sakit tersebut. Pada umumnya RSUD Bengkulu Tengah telah melaksanakan persiapan dalam menghadapi bencana namun dilaporkan belum ada peningkatan jumlah pasien pasca terjadinya bencana.

Perjalanan dilanjutkan dengan menulusuri jalan Lubuk Sini-Kelindang dimana sepanjang jalan banyak ditemui beberapa titik longsor yang telah dibersihkan baik oleh masyarakat secara swadaya maupun oleh instansi terkait. Di Desa Kelindang tim berkesempatan hadir ke rumah salah satu korban meninggal dunia yang menjadi korban merupakan suami istri (istri korban masih dalam pencairan).  Pada kesempatan ini Kadinkes memberi santunan dan beberapa makanan dan minuman kepada keluarga korban.
   
Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan menulusuri jalan Desa Kelindang-Susup.  Beberapa kali tim harus berhenti akibat jalan yang rusak maupun sekadar ingin memberi bantuan seadanya yang kebetulan dibawa oleh tim. Disepanjang jalan tersebut banyak sekali titik longsor dan tak jarang pula tim menemui beberapa rumah penduduk yang rusak akibat tertimpa longsoran.  Dengan perjuangan yang cukup melelahkan dan sempat dilarang oleh Kepala Desa karena jalan yang rusak, tim akhirnya sampai juga di desa Susup.

p
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni Atas Nama Pemerintah Provinsi Berikan Santunan Kepada Keluarga Korban Meninggal Akibat Bencana 

"Alhamdulillah, semenjak kejadian baru kendaraaan bapak yang bisa sampai ke desa kami, semoga bapak dapat menyampaikan ke pihak kabupaten dan provinsi bagaimana kondisi desa kami", ujar kepala Desa Susup penuh harap.  

Kepala Desa Susup juga menambahkan bahwa di desanya terdapat 2 orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya belum ditemukan. Dari pantaun tim Desa Susup mengalami kerusakan yang cukup parah.  Terdapat beberapa longsor yang mengancam rumah penduduk yang sangat membahayakan, selain itu juga ketersediaan air bersih dan listrik yang tidak menyala juga mempersulit keadaan masyarakat.  

Kadinkes Provinsi Bengkulu atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu memberikan santunan kepada keluarga yang meninggal dunia serta juga diberikan beberapa bantuan minuman air mineral, makanan ibu hamil dan bayi serta obat-obatan.

Perjalanan tim dilanjutkan ke Desa Komering dengan menelusuri jalan provinsi Lubuk Sini-Lubuk Durian, tapi perjalanan tim terhambat olah longsoran di jembatan Desa Ulak Lebar dimana longsoran tersebut cukup banyak dan tidak memungkinkan dibersihkan secara manual.  

"Longsoran ini hanya bisa dibersihkan dengan alat berat dikarenakan banyaknya material longsoran serta titik longsor yang cukup banyak disepanjang jalan Lubuk Sini-Lubuk Durian" ujar salah satu warga yang ditemui tim.  

Memperhatikan kondisi jalan yang tidak bisa dilewati dan keadaan yang sudah mulai gelap, tim memutuskan untuk tidak meneruskan perjalanan ke Desa Komering dan kembali ke Bengkulu.  

"Kondisi kondisi ini sudah kami catat dan didokumentasikan dan segera kami laporkan dengan pihak terkait lainnya sehingga diharapkan dalam waktu secepatnya akses jalan serta permasalahan permasalahan yang kami temui ini segera dapat ditanggulangi dengan baik", tutup Herwan Antoni. (Adv/AF)

Related News