‘Masterpiece’ Kemanunggalan, Membersihkan ‘Karat’ Ketertinggalan

Kamis, 05/06/2025 - 08:59
Dansatgas TMMD ke-124, Kodim 0408/BS Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso saat memberi arahan kepada satgas TMMD ke-124 di titik sasaran fisik pembuatan badan jalan.

Dansatgas TMMD ke-124, Kodim 0408/BS Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso saat memberi arahan kepada satgas TMMD ke-124 di titik sasaran fisik pembuatan badan jalan.

Oleh: Amril Ferdi Ganda (wartawan klikwarta.com)

Matahari yang lelah, mulai terbenam di cakrawala sebelah barat. Waktunya di timur telah berlalu.  Sore itu, angin bersilir, udara terasa lebih dingin dan lembap. Meski begitu, rona cakrawala senja kian menambah keindahan perbukitan Desa Bandu Agung. Desa yang penuh kedamaian, teletak di Kecamatan Kaur Utara, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

Malam beranjak turun, mengundang asa masyarakat desa. Impian pemerataan pembangunan dinanti bertahun-tahun didesa itu. Melukiskan kisah nelangsa, khususnya soal infrastruktur jalan sektor perkebunan kelapa sawit. Kondisinya terjal dan berbukit, menyulitkan petani mengangkut hasil panen. Menimbulkan kecemasan, perekonomian masyarakat semakin tergoyah.

Namun, harapan baru terbit saat fajar menyingsing, ratusan prajurit berdatangan dari Markas Komando Distrik Militer 0408/Bengkulu Selatan menuju Desa Bandu Agung sebagai Satgas program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-124 bersama anggota TNI Angkatan Laut dan dibantu aparat kepolisian serta petugas teknis dan penyuluh-unit pelayanan.

Mendengar teriakan komando yang menggema di gerbang desa, ratusan perajurit itu lantas bergegas mengambil bagian sesuai arahan Dansatgas 0408/BS Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso, S.H., M.SDS. Manunggal bersama masyarakat, mengatasi kesulitan dan mewujudkan ketahanan nasional di Desa Bandu Agung.

Hati yang terhormat menantikan kabar baik dari perjuangan itu. Tanah air menuntut pemerataan pembangunan dalam bayangan loreng.

Pagi itu, bukit dan bebatuan, pecah mengudara memanggil kemudahan. Satgas dan masyarakat manunggal memulai pekerjaannya. Berjibaku dalam sasaran fisik, membersihkan karatdari ketertinggalan, menembus keterisolasian desa. Mulai dari membelah bukit setinggi 5 meter, memecah bebatuan untuk membentuk badan jalan sepanjang 1.400 meter dengan lebar 8 meter.

Bak gelombang demi kebebasan, kesulitan kian mereda, jalan itu dilengkapi dengan pembuatan plat duiker 2 titik dan pembuatan talud sepanjang 16 meter, guna memudahkan pengangkutan hasil perkebunan masyarakat desa.

Dansatgas 0408/BS Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso meninjau pengecoran plat duiker, memastikan pengerjaan sesuai spek.
(Dansatgas Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso meninjau pengecoran plat duiker, memastikan pengerjaan sesuai spek)

Menderap semangat kegotong-royongan, satgas TMMD itu juga dibagi menjadi beberapa regu untuk mengerjakan sasaran fisik tambahan, yakni, Bedah Rumah Tidak Layak Huni 1 unit, Pembuatan sarana air bersih 5 titik, Pembuatan Pos Kamling 1 unit, Rehab Tempat Ibadah 1 unit, Pengolahan lahan hanpangan 1,5 Hektare, Pembersihan fasilitas umum sarana olahraga dan juga Penanaman Pohon.

“Guna menjaga stamina tetap stabil, satgas juga dicek kesehatan berkala. Karena TMMD ini mengerjakan sasaran fisik dan non fisik selama kurun wakut 1 bulan”, ungkap Dansatgas sewaktu meninjau titik-titik sasaran fisik sambil memberi arahan satgas.

  • Membelah Bukit

Kesulitan itu bak berlari di padang rumput, ratusan prajurit terus memacu semangatnya memperjuangkan harapan rakyat, berdiri gagah berani bersatu padu dalam kemanunggalan, membuka jalur badan jalan dengan merobohkan pohon-pohon kelapa sawit dan menyibak semak belukar menggunakan escavator dan bulldozer.

Dibantu masyarakat desa, bukit terjal ditembus hingga membentuk jalur yang presisi sesuai aspirasi masyarakat agar mudah dilewati saat mengangkut hasil pertanian.

Tampak bebatuan besar ikut dipecahkan dan singkirkan ke area badan jalan yang berlumpur untuk memperkuat medan jalan. Semak belukarpun disingkap, membentuk jalur parit badan jalan, agar kala musim penghujan tiba, air tidak menggenang di tengah badan jalan.

Di dataran rendah jalur badan jalan pun dirapikan, membentuk titik pembuatan plat duiker, dua aliran sungai kecil yang tertimpa pelepah-pelepah kelapa sawit disingkirkan, sehingga aliran air lancar.

Tak ayal, luka gores duri pelepah sering menghujam tubuh prajurit, bahkan sesekali prajurit terperosot, karena sepatu boothnya tidak menapak dengan baik kala pembentukan jalan di area bukit. Namun, hal itu tak menyurutkan semangatnya, pedihnya duri, teriknya matahari tak dirasanya demi mewujudkan asa masyarakat Desa Bandu Agung.

Hari demi hari berganti, pembentukan jalan itu menjukan progres dengan baik. Tiba waktunya melakukan pengecoran plat duiker, dibantu masyarakat dan tukang, rakitan besi disusun dengan baik diatas papan cor. Cor beton diaduk dalam mesin molen, satgas bergantian mengangkutnya menggunakan gerobak sorong untuk pengecoran titik plat duiker.

Dansatgas 0408/BS dan Kades Bandu Agung turut membantu satgas dan masyarakat dengan mengangkat semen untuk pengecoran plat duiker.
(Dansatgas dan Kades Bandu Agung turut membantu satgas dan masyarakat dengan mengangkat semen untuk pengecoran plat duiker)

Berlangsung dengan gotong-royong, masyarakat desa turut bersemangat membantu, dengan memastikan kepadatan titik cor, mereka menghamparkan material cor secara rata. Ketebalannya pun menjadi perhatian, sehingga hasilnya akan awet dan tahan lama.

Tak hanya itu, sebagai penguat badan jalan di titik rendah dan kontur tanah timbunan, dibangun talud sepanjang 16 meter, agar nantinya, badan jalan kokoh, tidak amblas saat dilewati truk pengangkut tandan buah kelapa sawit dengan tonase besar.

“Pastikan kualitasnya bagus, ketebalannya pas sesuai perencanaan dan adukan cor menyatu dengan baik, sehingga hasilnya maksimal”, ucap Dansatgas Bambang Santoso yang juga menjabat Komandan Kodim 0408/BS itu.

Sambil memperhatikan pengerjaan pengecoran itu, Dasatgas lantas menjelaskan, bahwa ada empat pertimbangan memilih sasaran di Desa Bandu Agung.

Pertama, memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan. Mengingat, sebelumnya, jalan masih terjal dan dalam kondisi sulit dilewati.

Kedua, memudahkan masyarakat menjual hasil pertanian dan perkebunannya, sehingga meningkatkan taraf hidupnya. “Mudahnya akses jalan mengangkut hasil pertanian, prospek meningkatkan perekonomian masyarakat desa”, ucap Dansatgas.

Ketiga, masyarakat Desa Bandu Agung merasakan adanya pemerataan pembangunan dari pemerintah daerah Kabupaten Kaur.

Keempat, masyarakat desa memahami pentingnya gotong royong serta memiliki kesadaran tentang bela negara.

“Jadi, berbagai kesulitan masyarakat desa teratasi. Keluhan yang selama ini dirasakan masyarakat, terjawab dan teratasi langsung dari giat TMMD ini. Selain itu, perekonomian masyarakat akan meningkat, karena akses jalan baru di perkebunan sawit ini dapat memangkas biaya anggkut dan juga memudahkan menjual hasil pertanian maupun perkebunan ke luar”, ulasnya, sembari mengembangkan senyuman, tanda puas dengan kinerja satgas dan masyarakat dalam gotong-royong pembangunan sasaran fisik.

  • Titik Temu Kemanunggalan

Menyatu dalam aktivitas sehari-hari, satgas dan mayarakat desa kian mempererat kemanunggalan. Bahkan, para prajurit merasa betah tinggal bersama orang tua asuh warga Desa Bandu Agung.

Bersambut keramah-tamahan warga desa, satgas TMMD menumbuhkan semangat setiap harinya dalam mengatasi kesulitan masyarakat desa.

Pada sasaran fisik tambahan, puluhan prajurit dibantu tukang melakukan Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 1 unit, milik pasangan suami istri (pasutri), Tasuri (59) dan Almini (47), yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pekerja serabutan.

Satgas dan masyarakat berjibaku merehab RTLH.
(Satgas dan masyarakat berjibaku merehab RTLH)

Rumah itu tampak reot, tiang lapuk, dinding papan kusam bercampur tembok bata kusam dan atap bocor. Sehingga direhab menjadi rumah permanen. Tiang dicor beton, dinding permanen dan lantai dikeramik.

“Kami sangat bersyukur, terimakasih TNI, rumah kami disulap menjadi layak huni”, ungkap haru Tasuri, sembari meneteskan air mata, yang tak kuasa menahan haru bahagianya.

Tasuri mengaku sudah lama mengharapkan bantuan, namun tak kunjung didapat.

Sementara, Almini mengucap syukur dan berterimakasih kepada prajurit TNI, yang sudah merehab rumahnya.

“Beribu ribu terimakasih kami ucapkan kepada TNI, yang sudah merehab rumah kami”, ucapnya dengan bercucuran air mata.

Dansatgas Bambang Santoso mengatakan, sasaran fisik tambahan ini bentuk kepedulian TNI terhadap masyarakat kurang mampu.

“Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, khususnya hunian layak”, ucapnya.

Sambungnya, selain itu satgas TMMD juga membuat sumur bor untuk manunggal air bersih di desa sebanyak 5 titik yang tersebar dibeberapa desa, yakni di Desa Bandu Agung 2 titik, Desa Cuko Enau 1 titik, Desa Tanjung Betung 1 titik, Kelurahan Simpang Tiga 1 titik. Sehingga meski datang musim kemarau tidak akan kekurangan air bersih, baik itu masyarakat Desa Bandu Agung maupun desa sekitarnya.

“Kami juga membangun Pos Kamling 1 unit, guna meningkatkan kamtibmas di desa. Selain itu juga rehab Masjid Nurul Hidayah, agar masyarakat desa lebih nyaman saat beribadah dengan membuat tempat wudhu yang lebih laik, 2 WC dan 2 unit septic tank serta merehab berbagai area bangunan yang sudah lapuk dan usang”, tuturnya memaparkan.

Tak hanya itu, pembuatan fasilitas umum juga dilakukan dengan membersihkan sarana olahraga sebagai langkah mendukung citra postif desa disektor olahraga, yakni pembersihan lapangan sepak bola, lapangan voli dan lainnya. Kemudian, sebagai penghijauan, juga dilakukan penanaman pohon, di titik pekarangan rumah warga, pinggir jalan dan juga sekolah-sekolah.

Disamping itu, sebagai langkah mewujudkan swasembada pangan didesa, juga dilakukan pengolahan lahan 1,5 hektar dengan ditanami jagung.  

Dansatgas 0408/BS, Kades Bandu Agung serta masyarakat bergotong-royong tanam jagung di area lahan 1,5 hektare. Penanaman dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman lainnya.
(Dansatgas, Kades Bandu Agung serta masyarakat bergotong-royong tanam jagung di area lahan 1,5 hektare. Penanaman dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman lainnya)

“Hal ini, merupakan implementasi program unggulan Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., sekaligus sebagai wujud mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, serta mewujudkan ketahanan pangan di Desa Bandu Agung”, jelasnya.

Kemudian, untuk meningkatkan produktivitas pertanian di lima desa lainnya, yakni Desa Siring Agung, Desa Penantian, Desa Talang Tais, Desa Talang Marap dan Desa Pagar Dewa. Satgas dan masyarakat bergotong-royong membersihkan saluran irigasi yang tertimbun gulma bercampur bebatuan dan tanah.

“Dibantu alat berat excavator, pengerukan dan pembersihan dilakukan secara menyeluruh. Mengingat, irigasi ini menjadi jantung pertanian untuk mengairi lahan pertanian seluas 240 hektare”, ungkapnya.

Terpisah, Ropi (50), ketua kelompok tani setempat mengatakan, pengairan untuk ratusan hektare sawah sangat bergantung dengan irigasi tersebut.

“Dengan perbaikan saluran irigasi itu, maka prospek ke depan, kami para petani padi bisa panen tiga kali dalam setahun”, ujarnya.

Kedekatan TNI dan masyarakat desa kian terjalin. Berbagai sektor pembangunan dan perbaikan fasilitas umum mewujudkan kemajuan desa dan pemerataan pembangunan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

  • Dampak Ekonomi

Demi pemerataan pembangunan dan juga membangkitkan perekonomian masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kaur sangat mengapresiasi dan mendukung program TMMD ini.

Bupati Kaur Gusril Pausi, S.Sos, M.AP mengungkapkan, pemerataan pembangunan harus dirasakan masyarakat langsung. Maka, dengan kolaborasi bersama Kodim 0408/Bengkulu Selatan, diharapkan pemerataan pembangunan itu mensejahterakan masyarakat Desa Bandu Agung.

“Kami sangat berterimakasih atas sinergi TNI, khususnya, Kodim 0408/Bengkulu Selatan dalam membantu pemerintah daerah mewujudkan pemerataan pembangunan di Desa Bandu Agung. Semoga ke depan, sinergi ini terus berlanjut untuk di desa-desa lainnya”, ungkapnya.

Sementara itu, Danrem 041/Gamas, Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen mengungkapkan Program TMMD ke-124 ini memperkokoh kemanunggalan TNI dan Rakyat, dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional.

Dansatgas 0408/BS Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso mengkomando satgas dan masyarakat dalam pengerjaan sasaran fisik dan non fisik TMMD. Memastikan kekompakan dan kemanunggalan kian erat terjalin.
(Dansatgas Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso mengkomandoi satgas dan masyarakat dalam pengerjaan sasaran fisik dan non fisik TMMD. Memastikan kekompakan dan kemanunggalan kian erat terjalin)

“Melalui berbagai sasaran pembangunan, kita harapkan memperkuat semangat gotong royong, manunggal mewujudkan harapan masyarakat Desa Bandu Agung. Ini menjadi langkah besar menuju kemajuan, pembangunan dari desa mewujudkan Indonesia Emas 2045”, ungkapnya.

Senada dikatakan, Ketua Tim Wasev Kolonel Inf R.Suranto,S.ip., bahwa pembangunan sasaran fisik TMMD dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masayarakat. Sehingga, membangkitkan perekonomian di desa.

“Infrastruktur jalan yang dibangun sangat luas, memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertanian maupun perkembunan. Tentu ini akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bandu Agung”, jelasnya sembari mengapresiasi satgas dan masyarakat dalam memperkokoh kemanunggalan di lokasi TMMD.

Terpisah, Kades Bandu Agung, Bambang Harianto (47) mengungkapkan rasa syukurnya atas program TMMD di desanya.

“TMMD ini sesuai dengan aspirasi masyarakat. Akses jalan baru, kebutuhan air bersih dan peningkatan fasilitas umum telah diterapkan dalam program TMMD ini. Kami atas nama masyarakat Desa Bandu Agung sangat berterimakasih. TNI mengatasi kesulitan rakyat. Jalan dibuat sangat lebar, bahkan diperkeras langsung. Ini sangat memudahkan petani mengangkut hasil pertanian, masyarakat disini sangat bersyukur”, ungkapnya didampingi seluruh perangkat desa.

Sambungnya, “Kedepan, ekonomi masyarakat prospek bangkit. Ini menjadi sejarah baru didesa kami, karena selain peningkatan ekonomi, juga terkait penambahan jumlah permukiman. Nah, dengan adanya jalan baru ini, tentu, kami selaku aparat desa tidak kesulitan lagi mengatasinya, karena, bila jumlah permukiman bertambah, bisa dijalur jalan baru ini. Jalannya luas, kualitasnya bagus sekali. Terimakasih TNI atas sinerginya turut membangun desa kami”.

Satgas TMMD komunikasi sosial dengan masyarakat Bandu Agung, menjaring aspirasi keluhan dan kesulitan-kesulitan masyarakat.
(Satgas TMMD komunikasi sosial dengan masyarakat Bandu Agung, menjaring aspirasi keluhan dan kesulitan-kesulitan masyarakat)

Sementara itu, salah seorang petani sawit, Suryanto (45) mengapresiasi seluruh prajurit TNI yang terlibat membangun desanya.

“Kami sangat terbantu dalam mengangkut hasil panen, akses jalannya lebar, dan melebihi harapan kami. Bravo TNI…!!”, tuturnya.

“awalnya jalan menuju kebun lincin dan berlumpur diwaktu musim penghujan. Kami para petani sawit sangat kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen, sehingga banyak biaya yang harus kami keluarkan. Bahkan terkadang tandan buah sawit yang sudah dipanen kami biarkan membusuk karena tidak bisa diangkut keluar, di tempat penimbangan buah sawit”

“kini kami bersyukur, berkat TNI, jalan dibuat luas, bahkan bisa dilewati truk pengangkut buah sawit. Sebelumnya kami mengangkut buah sawit dengan cara dilansir memakai motor pletuk (motor yang kami modifikasi dengan keranjang, sehingga bolak balik melansir buah sawit keluar”

“Alhamdulillah, saat ini, lebih mudah. Pengangkutan hasil panen buah sawit maupun akses menuju kebun tidak sulit lagi, terimakasih TNI, Terimakasih Kodim 0408/BS yang telah mengatasi kesulitan petani di Desa Bandu Agung

Senada dikatakan Miharti (45), petani jagung, bahwa dirinya sangat bersyukur sekali atas program TMMD, berkat bantuan para prajurit TNI, akses jalan menuju kebun sudah lebar. Mudah dilewati, jika musim panen tiba, mudah mengangkut hasil pertanian.

“Tentu akan membantu membangkitkan sektor perekonomian kami. Hasil panen mudah diangkut, otomatis menghemat biaya transportasi. Manfaat lainnya, kami tentu lebih bersemangat mengembangkan pertanian di desa ini, dengan berbagai tanaman baru yang mendukung perekonomian kami”, ungkapnya, sembari mengucapkan terimakasih kepada bapak babinsa, yang terus mendampingi para petani didesa.

Terimakasih pula kepada jajaran TNI Kodim 0408/BS yang telah menjawab kebutuhan masyarakat desa kami melalui program TMMD”, sambungnya.

Seorang ibu rumah tangga, Sugisti (35) mengatakan masyarakat Desa Bandu Agung merasa terbantu dengan kehadiran TNI dalam program TMMD ini. Kami sangat senang, berbagai kesulitan masyarakat diatasi oleh prajurit TNI”.

TMMD ini memajukan sektor pertanian dan fasilitas pendukung, kami jadi punya jalan baru yang luas menuju kebun maupun untuk aktivitas sehari-hari. Jalannya tidak licin lagi, karena langsung diperkeras.  Bravo TNI, selalu dihati kami”, ujarnya penuh apresiasi.

Pelajar SMAN 4/Kabupaten Kaur, Ahmad Bintang Pradana (16) mengcapkan terimakasih kepada TNI, yang sudah mewujudkan mimpin memajukan desanya.

Berkat TNI, kami termotivasi meneruskan hasil pembangunan yang ada, dengan menjaga dan merawatnya ke depan. Desa kami, kampung halaman kami adalah surge bagai kami. Kami akan selalu giat belajar untuk masa depan, untuk dikemudian hari turut serta membantu masyarakat desa kami”, ungkapnya.

“TNI kebanggaan kami, motivator terbaik bagi kami, yang telah memberikan teladan membantu masyarakat yang sedang kesulitan. TNI the best!”, ujarnya bersemangat.

Dansatgas 0408/BS Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso, meninjau titik lokasi sasaran fisik TMMD. Memberi arahan dan menunjukkan titik sasaran sesuai perencanaan.
(Dansatgas Letnan Kolonel Czi Bambang Santoso, meninjau titik lokasi sasaran fisik TMMD. Memberi arahan dan menunjukkan titik sasaran sesuai perencanaan)

Di tempat lain Babinsa Koramil 408-02/Kaur Utara, Serda Kamidi mengungkapkan, melalui komunikasi sosial, selanjutnya saya menampung aspirasi masyarakat disini. Keluhan dan kesulitan masyarakat saya perjuangkan untuk menjadi lebih baik. Berkat dukungan dari masyarakat pula, melalui program TMMD ini semua dapat diwujudkan sesuai permintaan masyarakat.

“Selanjutnya, saya akan meningkatkan pendampingan kepada para petani dan masyarakat disini untuk meningkatkan perekonomian secara baik. Disektor pertanian, saya akan terus dampingi untuk menciptakan swasembada pangan, agar desa ini semakin mandiri secara pangan. Bahkan, bilamana melimpah dapat menjual hasil pertaniannya keluar untuk menambah peningkatan ekonomi masyarakat”, urainya.

Di sisi lain, Kapolsek Kaur Utara, Iptu Junaedy Simbolon mengungkapkan dukungannya terhadap program TMMD ke-124 ini.

“Semoga sinergitas seluruh elemen, khususnya TNI-Polri dan masyarakat semakin kuat ke depan, sehingga dapat mendukung program-program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045”, cetusnya, sembari bersiap mengikuti tanam jagung di hanpangan Desa Bandu Agung pagi itu.

  • Membumikan Pancasila, Memperkokoh Ketahanan Nasional

Melalui sasaran non fisik, satgas TMMD juga melakukan berbagai penyuluhan guna mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya bagi warga masyarakat Desa Bandu Agung.

Pertama, Penyuluhan Bela Negara, hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran, pemahaman dan partisipasi warga masyarakat sebagai warga negara untuk selalu cinta tanah air dalam berbangsa dan bernegara.

“Masyarakat harus siap membela negara, kesiapan membela kedaulatan NKRI”, ungkap Dansatgas.

Sambungnya, juga dilakukan Penyuluhan Wasbang, untuk menanamkan kesadaran pentingnya memupuk semangat kebangsaan dan persatuan lewat kerukunan antar warga, serta mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Disamping itu, sebagai langkah edukatif di sektor pertanian, satgas TMMD juga menggelar Penyuluhan Pertanian. “Masyarakat dibekali berbagai cara metode pertanian yang lebih inovatif. Dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, masyarakat diajarkan cara-cara meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui inovasi pertanian", ulasnya.

Dimaksudkan agar petani dapat mengetahui tentang teknik budidaya yang baik dan benar (Good Agricultural Practices) serta mendorong penggunaan teknologi pertanian, seperti pupuk organik, irigasi tetes, dan alat pertanian modern.

Antusiasme masyarakat mengikuti penyuluhan-penyuluhan dalam program non fisik TMMD.
(Antusiasme masyarakat mengikuti penyuluhan-penyuluhan dalam program non fisik TMMD)

Kemudian untuk menumbuhkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat. Satgas menggandeng Polres Kaur melakukan Penyuluhan Hukum, guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban sebagai warga, mencegah tindakan kriminal, pelanggaran atau penyimpangan hukum, serta mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam penegakan hukum.

Penyuluhan itu juga dibarengi dengan Penyuluhan Bahaya Narkoba, guna mencegah narkoba beredar di kalangan masyarakat, khususnya pada generasi muda desa.

“Maka dalam penyuluhan disosialisasikan jenis-jenis narkoba dan efeknya terhadap tubuh dan kehidupan sosial. Kemudian tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, sehingga dapat menguatkan peran keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pencegahan narkoba.

Sementara untuk kesehatan masyarakat, Ketua Seksi Persit KCK Cabang XIX Kodim 0408/BS Koorcab Rem 041 PD II/Sriwijaya, Ny Bipalnesia mengatakan bahwa bersama Puskesmas dilaksanakan Penyuluhan KB Kesehatan, guna mewujudkan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera.

“Ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga, memberikan pemahaman tentang alat kontrasepsi yang aman dan sesuai kebutuhan serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Juga diberikan pengetahuan tentang gizi seimbang, imunisasi dan perawatan kesehatan dasar”, ungkapnya.

Sambungnya, untuk medorong generasi sehat dan cerdas sejak dini, dilakukan Penyuluhan Stunting.

“Dilakukan, peningkatan pengetahuan orang tua dan masyarakat tentang bahaya stunting, melalui pemahaman pentingnya asupan gizi seimbang dan pola asuh yang tepat, serta mendorong pemanfaatan layanan kesehatan seperti posyandu, imunisasi dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)”, jelasnya.

Di samping itu juga dilakukan Pelayanan Posyandu, untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar di masyarakat, agar mencegah dan menurunkan angka stunting, kematian ibu dan anak.

“Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak-anak diperhatikan, sekaligus memberikan penyuluhan gizi, sanitasi, dan kesehatan reproduksi”, urainya.

Selain itu, juga dilakukan Penyuluhan Posbindu PTM, guna memastikan deteksi dini faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas dan kebiasaan merokok.

“Maka, masyarakat diberikan penyuluhan hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga dan manajemen stres”, tandasnya.

Kemandirian dan kesejahteraan masyarakat telah terprogram dalam TMMD. Selain menggeliatkan perekonomian, infrastruktur memadai, membangun ketahanan, juga memperkuat keyakinan masyarakat hidup layak ke depan.

Pancaran cahaya akrab sang mentari merefleksikan kehangatan dan keceriaan musim panas, Perekonomian masyarakat Desa Bandu Agung kian bangkit. Penantian masyarakat dalam kesetaraan pembangunan pun terwujud berkat TNI, dalam bingkai mahakarya kemanunggalan TNI dan Rakyat. Memikul sejarah peradaban menuju Indonesia Emas 2045. (*)

web banner

Related News